Minggu, 31 Januari 2010

Avian Inflenza (AI)

Avian Inflenza (AI) merupakan penyakit virus yang mempengaruhi sistem pernapasan, pencernaan, reproduksi dan syaraf pada berbagai spesies burung. Virua AI sangat bervariasi dalam kemampuanya mengakibatkan penyakit (patogenisitas) dan kemampuanya menyebar diantara burung. spesies burung liar biasanya tidak menunjukan gejala klinis, tetapi beberapa virus AI menyebabkan penyakit yang parah dan kematian pada ayam dan kalkun.

Avian Inflenza (AI) buakn merupakan penyakit baru. Penyakit ini pertama kali terjadi di italia tahun 1878 dan dikenal dengan fowl plaque. Departemen pertanian menyatakan secara resmi adanya AI di indonesia pada tanggal 25 januari 2004. Penyakit ditandai dengan kematian tinggi dan tidak dapat dibendung denga antibiotik.

Kerugian yang ditimbulkan bervariasi tergantung dari strain virus, spesies unggas yang terserang penyakit AI, metode kontrol dan ketepatan strategi kontrol atau pembasmian. Kerugian langsung akibat AI meliputi, angka kesakitan dan kematian yang tinggi, depopulasi dan peningkatan biaya, khususnya biaya sanitasi/desinfeksi.

Avian Inflenza (AI) disebabkan oleh virus family Orthomyxoviridae, genus influenza virus A. Partikel virusnya mempunyai amplop dengan glikoprotein yang mempunyai aktifitas hemagglutinasi (HA) dan neuraminidase (NA). HA dan NA merupakan pokok identifikasi serologi dari virus influenza, ada 15 antigen haemagglutinin dan 9 neuraminidase. Subtipe yang ada di indonesia saat ini adalah H5N1.

Haemagglutinin adalah molekul glikoprotein selubung virus yang berfungsi untuk mengikatkan virus ke reseptor sel target dan mengawali terjadinya infeksi. Neuraminidase adalah enzim yang dibutuhkan virus untuk melepas keturunan virus dari sel yang terinfeksi. Enzim HA dan NA keduanya dapat merangsang pembentukan kekebalan tubuh.

Virus AI relatif tidak stabil di lingkungan. Virus ini dapat di inaktifkan oleh faktor-faktor lingkungan seperti: panas (suhu 80derajat celcius selama 1 menit dan 64 derajat celcius selama 5 menit), pH yang ekstrem dan kekeringan. Karena virus ini mempunyai membran lipid dibagian luarnya, maka peka terhadap pelarut organik, detergen dan desinfektan, yaitu ammonium kuarterner, aldeheide dan iodine. Virus AI terlindung olleh bahan organik yang ada dalam kandang seperti lendir, darah dan feses. Didalam fese dapat bertahan selama 7 hari pada suhu 20 derajat celcius.

Gejala penyakit

Masa inkubasi berkisar antara beberapa jam sampai 3 hari. Gejala klinis sangat bervariasi tergantung faktor spesies yang terserang, umur, jenis kelamin, kekebalan tubuh dan faktor lingkungan. Tingkat keganasan virus AI dibedakan menjadi 2 yaitu: High Pathogenic Avian Influenza (HPAI) dan Low Phatogenic Avian Influenza (LPAI). Tingkat keganasan virus AI merupakan faktor utama yang berpengaruh terhadap gambaran gejala klinis.

1. LPAI

Merupakan bentuk ringan (kurang virulen), tidak diikuti infeksi sekunder. Pada unggas liar tidak menimbulkan gejala klinis. Pada unggas domestik menimbulkan penurunan produksi dengan kualitas kerabang lembek atau berhenti sama sekali. Perubahan lain yang dapat dijumpai yaitu gangguan pernapassan( batuk,bersin, ngorok), anoreksia (tidak ada nafsu makan), depresi, dan kematian yang rendah tapi cenderung meningkat.

Perubahan bedah bangkai (patologi anatomi) LPAI yaitu: terjadi radang pada proventikulus pada daerah dekat perbatasan dengan ventrikulus, pankreas berwarna merah dan kuning muda, sinusitis, trakea terdapat lendir serous sampai kaseus, kantung udara menebal mengandung lendir, peritonitis, pembengkakan ginjal dan pengendapan asam urat.

2. HPAI

merupakan bentuk akut yang ditandai proses penyakit cepat disertai dengan kematian tinggi, produksi telur berhenti atau menurun drastis, gangguan pernapasan (batuk,bersin, ngorok, lakrimasi), sinusitis, edema kepala dan muka, perdarahan jaringan dibawah kulit diikuti kebiruan pada kulit teruutama kaki, kepala dan pial. Pada kasus perakut, penyakit berlangsung cepat, ayam mati mendadak tanpa ada perubahan yang dapat teramati. Angka kematian dan kesakitan bervariasi tergantung jenis unggas, umur, keadaan lingkungan (kadar amonia, kepadatan kandang, ventilasi), dan ada tidaknya infeksi sekunder. Angka kematian dan kesakitan akibat HPAI mencapai 100%, kematian biasanya meningkat antara 10-50 kali dari hari ke hari sebelumnya dan mencapai puncak pada hari ke 6 s/d ke 7 sejak timbul gejala klinis. Perubahan pada organ dalam bervariasi, pada umumnya terjadi perdarahan permukaan mukosa dan kematian jaringan pada organ dalam. Perubhan ini terutama terjadi pada epikardium, otot dada dan mukosa proventrikulus dan ventrikulus. Mukosa usus terjadi area perdarahan, khususnya pada foci limfoid termasuk seca tonsil. Perubahan ini tidak bisa dibedakan dengan Velogenic Viscerotopic Newcastle Disease.

Ayam mengalami diare dari warna hijau muda dan selanjutnya berubah menjadi putih. Kaki diantara lutut dan jari mempunyai daerah haemorrhagi diffuse (perdarahan merata). Gejala pernapasan tergantung pada tingkat keparahan trakea. Jumlah lendir yang terkumpul dapat bervariasi.

Pada ayam pedaging, gejala penyakit sering kali tidak terlalu kelihatan dengan depresi yang parah, tidak ada napsu makan dan terjadi kenaikan kematian yang pertama kali terlihat. Edema pada muka dan leher dan gejala syaraf seperti torticolis dan ataxia juga bisa ditemukan. Pada itik lokal dan angsa gejala klinisnya: depresi, tidak ada napsu makan dan diare seperti halnya pada ayam petelur dan seringkali juga disertai pembengkakan sinus. Itik muda terlihat adanya gejala syaraf.


Penularan Penyakit

Virus AI dikeluarkan dari hidung, mulut konjungtiva dan kloaka unggas yang terinfeksi. Hal ini karena virus AI berkembang biak dalam saluran pernapasan, pencernaan, ginjal dan atau sistem reproduksi.

Masa inkbasi bervariasi dari beberapa jam sampai 3 hari pada individual unggas yang terinfeksi atau sampai 14 hari dalam flok ayam. Virus ditularkan dengan kontak langsung dari unggas yang terinfeksi dari saluran pernapaan, konjunktiva dan tinja. Penularan juga dapat secara tidak langsung misal melalui debau yang mengandung virus AI, ransum, air minum, perlatan kandang dn lain-lain.Kurang ada data yang mendukung penularan AI secara vertikal. Induk yang terinfeksi akan mengahsilkan telur dengan kerabang yang tekontaminasi virus tetapi telur yang tercemar ini tidak akan menetas.

Pengendalian Penyakit

  1. Bio sekuriti. Sangat penting untuk mengontrol kasus AI, yaitu untuk mencegah masuknya AI ke populasi unggas dari sumber alami, dan mengontrol penyebaran dari dan antar peternakan. Prinsip biosekuriti mencakup 3 hal, yaitu meminimalkan keberadaan agen penyakit, meminimalkan kesempatan agen penyakit berhubungan dengan induk semang, dan membuat lingkungan sedemikian rupa sehingga tidak kondusif untuk kehidupan agen penyakit. Berbagai tindakan yang dapat dilakukan peternak yaitu: desinfeksi kandang dan peralatan kandang, kendaraan yang keluar masuk lokasi peternakan, mengenakan baju khusus untuk bekerja di kandang, melarang orang masuk bagi yang tidak berkepentingan ke kandang, dan meminimalkan masuknya burung/unggas liar ke peternakan.
  2. Vaksinasi. Yang digunakan adalah vaksin inaktif yang mengandung strain virus yang homolog(sama) dengan subtipe isolat lokal(H5N1). Program vaksinasi hanya dilakukan di daerah tertular, secara massal terhadap seluruh unggas sehat dengan penyuntikan secara individual dan jika diperlukan vaksinasi ulang (booster). Vaksinasi meliputi seluruh populasi unggas terancam (100%) di daerah tertular. Penggunaan vaksin memerlukan pemeriksaan serulogis pada 3-4 minggu post vaksinasi untuk memastikan potensi vaksin. Standar dari OIE (Office International des Epizooties)/Oragnisasi dunia untuk kesehatan hewan adalah 3 minggu post vaksinasi minimal terbentuk antibodi 2^4(16).



----semoga bermanfaat----

Sabtu, 30 Januari 2010

Sanitasi Kandang Ayam Petelur

Sanitasi merupakan tindakan pengendalian penyakit melalui kebersihan. Olleh karena itu untukmemperoleh lingkungan yang bersih, higienis dan sehat tindakan sanitasi harus dilaksanakan dengan teratur. Memang harus diakui bahwa rendahnya sanitasi sering menimbulkan peluang yang sangat besar untuk berkembangnya suatu penyakit. Seringkali virus yang virulensinya tinggi sejak DOC tiba. Keganasan seperti ii hanya bisa ditekan dengan tindakan sanitasi dan pengelolaan yang baik.

Dengan sanitasi keganasan organisme yang merugikan dapat ditekan.

  1. Sanitasi Lingkungan. Sasaran utama sanitasi lingkungan ini meliputi seluruh kandang dan segala macam peralatnya, misalnya gudang pakan, gudang telur, parit yang ada di sekitar kandang dan gudang. setelah kandang dikosongkan karena ayam di afkir, kandang tersebut harus segera di cuci, dan selanjutnya didesinfeksi. Untuk melakukan desinfeksi ini harus benar-benar difahami jenis desinfektan, sifat dan cara penggunaanya.
  2. Sanitasi petugas. Petugas adalah mereka yang sehari-hari bertugas di kandang, yang sehari-harinya berhubungan dengan ayam, baik yang bertugas terhadap pengelolaan ayam, penanganan terhadap produksi telur dan sebagainya. Namun yang perlu diperhatikan adalah para petugas tersebut tidak terlepas dari dunia luar, maka mereka juga dijadikan sasaran sanitasi. sebelu petugas mulai pekerjaanya di kandang, merekapun harus dalam keadaan higienis, bebas kuman.
  3. Sanitasi Terhadap ayam. Sasaran sanitasi tidak terbatas pada kandang, perlatan serta prtugasnya saja. Tetapi kelompok aymnya yang dikelola juga harus mendapatkan perlakuan sanitasi.

Upaya sanitasi terhadap kelompok ayam ini dapat dilakukan sebagai berikut:
  1. Ayam-ayam yang sakit segera dipindahkan dari kelompoknya, dan ditempatkan di kandang isolasi untuk mendapatkan penanganan khusus.
  2. Ayam-ayam yang mati bangkainya harus segera di bakar agar tidak menjadi sumber penyakit.
Penanganan bangkai yang tidak tepat, misalnya yang dilakukan dengan penguburan atau pemanfaatan bangkai sebagai pakan hewan lain adalah tidak benar, karena hal ini akan membantu menyebarkan bibit penyakit pada ayam yang sehat.



-----semoga bermanfaat----

Jumat, 29 Januari 2010

Avian Encephalomylitis (AE)

Avian Encephalomyelitis (AE) disebut juga epidemic tremaor adalah penyakit ayam yang terutama ditandai dengan gangguan saraf pusat. Avian Encephalomyelitis merupakan penyakit inveksi menular yang disebabkan oleh virus.

Angka kesakitan dapat mencapai 60%, sedangkan angka kematian berkisar antara 5-30%. Pada ayam yang sedang bertelur dapat terjadi penurunan produksi, daya tetas telur menurun karena kematian embrio. Ayam yang sembuh dari penyakit AE dapat menderita katarak atau buta.

Avian Encephalomyelitis disebabkan oleh virus yang terdapat di feses dapat tahan sampai 4 minggu. Ayam yang sembuh dari AE akanmenjadi kebal dan tidak menjadi sumber penyakit. Kekebalan yang diperoleh baik dari infeksi maupun hasil vaksinasi bertahan cukup lama dan bisa seumur hidup.

Pada ayam muda, jika gejala klinis muncul pada umur kurang dari 2 minggu berarti infeksi terjadi melalui telur. Jika gejala klinis muncul paada umur lebih dari 2 minggu berarti infeksi terjadi secara horizontal. Penyakit umumnya terjadi pada umur 3 minggu. Gangguan yang tampak:
ataksia, tremor pada kepala leher lumpuh dan akhirnya mati. Pada ayam petelur gangguan yang terjadi tidak khas, hanya berupa penurunan produksi telur juga terjadi penurunan kualitas telur dan kualitas DOC.

penularan penyakit paling sering melalui telur dari induk tertular kepada anaknya. Selain itu juga terjadi penularan baik secara kontak langsung maupun tidak langsung.

Pencegahan:
  1. Membeli DOC dari perusahaan pembibitan yang telah melakukan vaksinasi AE pada induknya.
  2. Melakukan Vaksinasi AE secara teratur.
Pengobatan:
Tidak ada obat yang dapat menyembuhkan AE. Pada ayam masih sehat diusahakan supaya kondisi badan tetap baik, nafsumakan dirangsang vitamin dan pencegahan infeksi sekunder dengan memberikan antibioti.


---semoga bermanfaat---

Kamis, 28 Januari 2010

Harga telur hari ini di Makasar

Konfirmasi pembayaran member sms info harga telur blitar terkini
Sdr. Jupri agen telur dari Makasar
29 Januari 2010
Informasi Yang Cepat, Tepat dan Akurat Komitmen Kami.
Setiap saat ada perubahan harga, SMS langsung masuk ke Hand phone Anda.
Terpercaya, Terbukti dan Teruji
Dengan member rutin, pedagang dan peternak lebih dari 100 kota di Indonesia
Bergabunglah sekarang juga



Baru saja ada member sms info baru dari makasar, sempat saya ngobrol sebentar dengan bapaknya ini. Ternyata beliaunya ini agen telur disana. Sempat saya berpikir, kenapa kok butuh informasi harga telur dari blitar? Sepengetahuan saya makasar populasi layernya juga cukup besar. Bahkan saya pernah ngobrol dengan member sms info yang ada di Kalimantan, pada saat-saat tertentu harga telur dari sulawesi ini sampai ke kalimantan bisa lebih murah dari telur blitar.



Berasarkan informasi pak Jupri dari makasar ini telur ras disana dijual per papan atau per tray. Satu papan isinya 30 butir. Yang kalau ditimbang beratnya kira-kira sekitar 1,8 kg. Saat ini menurutnya harga belinya agen disana per papan ini 18000, jadi kalau saya hitung harga per kilo nya sekitar 10000. Ya... rasanya masih tetep murah beli telur lokal disana dari pada mendatangkan telur dari blitar.



Terus saya tanya lagi, kenapa mau langganan info dari blitar pak? kan tidak mengambil barangnya dari blitar, ternyata untuk telur ras memang mengambil dari farm lokal tetapi untuk telur puyuh, telur itik dan telur arab masih mengambil dari blitar. Biasanya dalam satu kontainer tersebut berisi 3 jenis telur tersebut. o.... begitu to ceritanya, jadi tahu sekarang kalau di sulawesi kebutuhan 3 komoditi tersebut masih juga mendatangkan dari blitar.


Tipe DOC (day old chick)

DOC(day old chick), anak yam umur 1 hari sangat menentukan keberhasilan usaha ternak ayam. Kondisi DOC yang baik merupakan modal awal yang sangat penting.

DOC yang baik ditandai dengan kriteria sebagai berikut:
  1. Berat badn memenuhi berat ideal, yaitu 35 g atau sesuai berat badan standar, yaitu tidak kurang dari 32 g. Berat badan DOC berkorelasi positif terhadap laju pertumbuhan ayam.
  2. Berperilaku gesit, lincah, dan aktif mencari makan. Jika dipegang akan bereaksi, kotoran tidak lengket di dubur.
  3. Posisi dalam kelompok selalu tersebar.
  4. Rongga perut elastis, pusar kering tertutup bulu kapas yang halus, lembut dan mengkilap.
  5. Mata bulat dan cerah.
Apabila dalam upaya pemilihan bibit ini peternak mampu mengidentifikasikan kondisi berdasar kriteria diatas, maka paling tidak hal ini akan mengurangi resiko karena adanya faktor dalam yang tidak kita kehendaki.

Dalam dunia peternakan, bibit ayam ras petelur oleh para breeder dibedakan menjadi dua tipe, yaitu tipe ringan dan tipe sedang.

DOC tipe ringan

Ayam tipe ringan ini dikembangkan secara khusus untuk memproduksi telur. Seluruh sumber daya yang dimiliki ayam dikerahkan untuk produksi telur. ayam tipe ringan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Badan kecil, ramping dan berperilaku lincah.
  2. Jengger tunggal, berukuran besar serta seolah-olah jatuh kesamping.
  3. Mata bersinar cerah.
  4. Kedewasaan kelamin tumbuh awal, umur 4 bulan mulai produksi.
  5. Produksi telur tinggi, dengan kulit telur agak tipis dan berwarna putih.
  6. Lebih peka terhadap lingkungan dan mudah terkejut.
Beberapa strain yang termasuk dalam tipe ringan adalah Babcock, Hisex white, Ross white, Hubbard leghorn.

DOC tipe sedang

Ayam tipe sedang ini dikembangkan untuk memproduksi telur sekaligus daging (sesudah masa afkir). Dengan demikian, ayam jenis ini membagi sumber dayanya untuk memproduksi telur dan daging. Oleh karena itu, ayam tipe medium ini disebut juga dengan ayam tipe dwi guna. Tetapi titik berat sumber dayanya tetap diarahkan pada produksi telur. ayam tipe ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
  1. Ukuran badan lebih besar dan lebih kokoh daripada tipe ringan, serta berperilaku tenang.
  2. Timbangan badanya lebih berat daripada tipe ringan, karena jumlah daging dan lemaknya lebih banyak.
  3. Otot-otot kaki dan dada lebih tebal.
  4. Produksi telur cukup tinggi, dengan kulit telur tebal dan berwarna coklat.
Beberapa strain yang termasuk dalam tipe sedang ialah Lohman Brown, Hisex Brown, Hubbard Golden Comet, Rosa Brown, Dekalb Brown, Isa Brown. Akhir-akhir ini peternak lebih cenderung memilih tipe sedang karena prduksi telurnya cukup tinggi dan daging afkiranya pun juga lumayan.



---semoga bermanfaat---

Selasa, 26 Januari 2010

Beternak puyuh untuk menambah penghasilan

Sistem pemeliharaan puyuh ini sangat sederhana. Modalnya juga tidak terlalu besar jika dibandingkan dengan ayam petelur ataupun ayam pedaging, sehingga peternakan ini dapat dikembangkan menjadi ternak rakyat. Tapi jangan diremehkan, hasilnya pun tidak kalah jika dibandingkan dengan ternak ayam petelur maupun ayam pedaging.

Beternak puyuh ini dapat menjadi usaha sambilan keluarga, karena tenaga dan modal yang dibutuhkan tidak terlalu besar, dan pengelolaanya tidak serumit unggas besar. Beternak puyuh ini dapat dilakukan oleh bapak-bapak pensiunan, pegawai yang mencari kesibukan di luar jam kerjanya, ataupun pemuda atau pelajar yang ingin memanfaatkan waktu luangnya untuk sebuah kegiatan positif dan menghasilkan uang yang cukup lumayan. Tempat yang dibutuhkan tidak terlalu luas, pojok kebun atau sudut belakang rumah bisa dimanfaatkan untuk kandang mini yang dapat dipindah-pindahkan.

Puyuh termasuk ternak dengan produktifitas tinggi. Siklus hidupnya cukup singkat yaitu saat berumur 35-42 hari, burung ini sudah mulai berproduksi atau bertelur. Jadi mulai dari awal berinvestasi sampai pemungutan hasilnya berlangsung dalam waktu yang cukup singkat.


Keadaan inilah yang menyebabkan semangat bagi peternak dibandingkan dengan beternak unggas lain. Menurut pengalaman beberapa peternak, puyuh lebih tahan penyakit dibandingkan dengan ayam kampung dan ayam ras. Jadi kekhawatiran terkena wabah penyakit tidak sebesar persentase pada ternak ayam.

Pada umumnya masyarakat beternak puyuh untuk memproduksi telurnya. Sama seperti beternak ayam dan itik, puyuh jantan digemukan dan dijadikan puyuh pedaging. Puyuh betina menjadi puyuh petelur dan ketika produksinya sudah berkurang (puyuh apkir), juga dijual sebagai unggas potong.



-----semoga bermanfaat-----

Senin, 25 Januari 2010

Prediksi harga telur tahun 2010 yang tepat dan akurat

Sering kali di blog ini saya menulis bahwa harga telur di pasaran itu bukan dibentuk oleh pedagang maupun peternak. Kenyataanya harga itu terbentuk dari daya serap pasarnya. Spekulan atau pedagang kadang juga bisa menggerakan harga itu naik atau turun, namun hal ini tidak akan berlangsung lama, dan kembali normal lagi sesuai dengan mekanisme pasar itu sendiri. Dalam hal ini adalah Supply and demand (permintaan dan penawaran) yang sesungguhnya.

Jadi kita ini sebagai peternak maupun pedagang hanya menjadi pelaku pasar yang mencari keuntungan dari kebutuhan pasar tersebut. Untuk memperoleh keuntungan yang lebih memang diperlukan sebuah prediksi tentang naik atau turunya harga telur ini. Tidak ada sebuah prediksi yang dapat menjamin kebenaranya 100%, namun jika kita dapat membuat sebuah prediksi yang tingkat kebenaranya 80% saja, tentu bisa didapatkan sebuah keuntungan yang sangat besar.

Naik atau turunya harga telur itu pada dasarnya ada 2 faktor yang sangat signifikan, Yang pertama karena adanya permintaan telur di blitar dari luar pulau yang sangat besar atau naiknya permintaan telur dari luar kota yang cukup merata di semua kota di pulau jawa ini. Untuk memperhitungkan sebuah prediksi naik atau turunya harga ini tentu saja dibutuhkan data yang akurat. Karena sesuatu yang diperhitungkan dengan data-data yang tepat walaupun salah, hasilnya akan tetap lebih baik dari yang asal-asalan atau sekedar berdasarkan perasaan.

Minggu, 24 Januari 2010

Klasifikasi penyakit pada unggas

Dalam usaha peternakan ayam, penyakit merupakan salah satu resiko yang kadang-kadang harus dihadapi. Oleh karena itu mengenali gejala masing-masing penyakit, mengetahui sumber penyebabnya dan dapat melakukan pencegahan penyakit, merupakan salah satu bekal yang penting bagi suksesnya usaha peternakan.

Berbagai jenis penyakit menimbulkan gejala yang sama, tetapi ada beberapa gejala khas untuk setiap jenis penyakit. Berikut ini akan saya jelaskan jenis-jenis penyakit pada unggas (ayam, puyuh, itik dan jenis unggas lainya) berdasarkan penyebabnya:

Penyakit yang disebabkan Virus:
  1. Avian encephalomyelitis (AE).
  2. Avian Influenza (AI)
  3. Chicken Anemia Agennt(CAA)
  4. Egg Drop Syndrome (EDS'76)
  5. Fowl Pox (Cacar Ayam)
  6. Helicopter Disease (Runting & Stunting Syndrome)
  7. Infectious Bronchitis (IB).
  8. Infectious Bursal Disease (IBD= Gumboro Disease)
  9. Infectious Laryngotracheitis (ILT)
  10. Limphoid Leukosis (LL)
  11. Marek's Disease (MD)
  12. Newcastle Disease (ND=Tetelo)
  13. Swollen Head Syndrome

Penyakit yang disebabkan Bakteri:
  1. Avian Tubercullosis.
  2. Chronic Respiratory Disease
  3. Collibacillosis
  4. Fowl Cholera (kolera)
  5. Injectious Coryza ( snot, pilek)
  6. Sallmonellosis (- Avian Paratypoid, - Fowl Thypoid, -Pullorum)
  7. Staphylococcosis
  8. Streptococcosis
  9. Necrotic Enteritis

Penyakit yang disebabkan oleh parasit dalam (endoparasit):
  1. Protozoa (-Koksidiosis
    -Leucocytozoonosis ("malaria like" unggas)
    -Malaria Unggas
  2. Cacing

Penyakit yang disebabkan oleh parasit luar:
  1. Kutu
  2. Caplak
  3. Tungau
  4. Pinjal

Penyakit yang disebabkan oleh Jamur dan racun Jamur:
  1. Aspergillosis
  2. Mycotoxicosis
Penyakit Yang disebabkan oleh berbagai macam:
  1. Hidrops Ascites


-----semoga bermanfaat-----

Sabtu, 23 Januari 2010

Seandainya harga telur di peternak itu kompak...

Yah... masih tetep saja harga telur di awal 2010 ini belum terlihat menguntungkan bagi peternak. Membuat kita meraba-raba kenapa masih begini? mengapa tetep begitu, dan sebagainya dan sebagainya. Berbagai opini keluar, mulai dari mungkin over produksilah... mungkin telur luar negeri masuk lah... dan banyak kemungkinan-kemungkinan lainya lagi.

Kalau kita mempunyai data-data , misalnya tentang data populasi layer di indonesia, data kebutuhan telur nasional yang kesemua data-data tersebut akurat, tentu saja kita bisa dengan cepat membaca situasi yang ada dan mengambil langkah-langkah strategis yang diperlukan. Nah, karena data yang ada itu tingkat keakuratanya juga kurang jelas, jadi hasil analisa datanya pun yo jadi nggak jelas juga.

Karena topik kita kali ini bukan membahas masalah keakuratan data maka kita kembalikan lagi sesuai dengan judul diatas. Harga yang rendah ini membuat kita sebagai beternak banyak berandai-andai, salah satunya yaitu, kalau saja peternak se indonesia itu kompak menjual harga telurnya dengan harga yang tinggi kan enak ya...., begitu pemikiran yang ada di banyak peternak. Mereka menganggap sebagai produsen telur mestinya bisa jadi penentu harga. Wah... saya pingin ketawa saja denger pendapat seperti ini. ya... mungkin saja karena kurangnya pengetahuan saja.

Pada dasarnya, telur itu sebagai kebutuhan pokok dan juga kebutuhan tambahan, Bagi industri, hotel, restoran dan lain-lain yang membutuhkan bahan baku telur sebagai bahan pokok dan kebutuhan tambahan bagi masyarakat sebagai lauk pauk. Nah, mungkin kalau di hitung prosentasenya antara kebutuhan pokok dan kebutuhan tambahan ini mungkin 50% -50%. Sekali lagi ini mungkin lho... karena saya browsing tentang data ini juga nggak menemukan.

Nah, sekarang kita kembali ke masalah kompak tadi, kalo peternak itu kompak memasang harga tinggi maka jumlah yang terserap pasar cuma 50% tadi. Yaitu untuk mereka tetap yang membutuhkan telur dan tidak bisa dapat disubstitusi dengan bahan yang lain. Tetapi untuk yang 50% sebagai kebutuhan tambahan tadi, jika harganya terlalu mahal maka masyarakat akan mengganti dengan lauk pauk yang lain, mungkin ikan laut, daging atau yang lainnya yang menurut mereka lebih hemat.Lha kalau yang 50 % tadi tidak terserap pasar terus mau di buang kemana?, padahal tiap hari tetep saja produksi, Jadi kekompakan harga saja sebenarnya juga tidak dapat menyelesaikan masalah. Yang terpenting kita peka saja terhadap fluktuasi harga yang terbentuk oleh mekanisme alami yang ada ini. Kalau harga turun kita secepatnya menjual telurnya dan segera menaikan harga jika kita mengetahui harga sudah naik.


------semoga bermanfaat--------

Jumat, 22 Januari 2010

Hal terpenting dalam memulai usaha beternak itik

Oleh : Rikma, Peternak bebek, Blitar
Seluruh segmentasi kegiatan peternakan itik/bebek dapat menghasilkan uang. Dimulai dari memproduksi telur tetas , telur konsumsi, DOD (day old duck ), itik dara (bayah), itik potong dan pakan. Tujuan beternak merupakan merupakan hal pertama yang harus dipikirkan, sebab sudah banyak kenyataan yang menunjukan bahwa tujuan beternaklah yang merupakan penyebab utama dalam “keberhasilan atau kegagalan” suatu peternakan itik/bebek ini. Banyak peternak itik/bebek yang berdiri sekedar hanya karena ikut-ikutan yang sudah merupakan pola bisnis umum di Indonesia, peternak seperti inilah yang dinamakan peternak marginal. Dengan mengetahui tujuan beternak maka akan mendorong segala kemampuan yang ada pada peternak hingga membangkitkan semangat usaha. Dengan tujuan yang jelas peternak akan bersungguh sungguh dalam mengelola peternakannya sebab bila tidak akan gagal dan merugi.

Untuk mencapai tujuan tersebut peternak harus mampu menerapkan dan menguasai tiga hal yaitu Teknis ,Bisnis dan Manajemen.

Teknis berarti memahami cara pengelolaan peternakan sebab alat produksi dalam beternak itu adalah mahluk hidup yang kelangsungan hidupnya tidak dapat dibiarkan begitu saja sehingga harus dikelola sesuai dengan kebutuhan itik/bebek dan semata-mata bukan atas dasar kehendak peternak saja.

Bisnis berarti semua yang dikelola dalam peternakan itik/bebek harus sesuai dengan prinsip prinsip bisnis karena tujuan dari kita beternak adalah untuk mendapatkan keuntungan. Biaya yang dikeluarkan harus sesuai dengan rincian, hal inilah yang sering dilupakan oleh para peternak itik/bebek. Mulailah beternak itik/bebek dengan kemampuan yang ada dan jangan memaksakan diri, artinya jangan beternak diluar daya dukung yang ada. Peternak itik/bebek juga harus memahami betul kaitan antara makanan, produksi, perencanaan penjualan dan situasi pasar.

Manajemen berarti mengelola seluruh unsur dalam peternakan yang terlibat didalamnya agar dapat berjalan sesuai dengan tujuan atau rencana yaitu profit. Bisa dikatakan juga manajemen dalam peternakan adalah seni, sehingga dalam penerapannya biasanya dilakukan dengan gaya yang berbeda antara satu peternak dengan peternak lainnya.

--------Semoga bermanfaat-----------

Kamis, 21 Januari 2010

Prospek usaha ternak ayam petelur

Setelah kita membahas tentang kendala-kendala dalam beternak ayam petelur, sekarang kita mebahas tentang prospeknya. Pengembangan usaha ternak ayam ras petelur di Indonesia memiliki prospek yang bagus, terutama bila di tinjau dari aspek masyarakat akan kebutuhan gizi. Sesuai standar nasional, konsumsi protein per hari per kapita ditetapkan 55 g yang terdiri dari 80% protein nabati dan 20% protein hewani. Pemenuhan gizi ini, khusunya protein hewani dapat diperoleh dari protein telur. Sehingga dengan demikian, usaha ternak layer ini memiliki potensi yang baik untuk dikembangkan.

Keberhasilan usaha ternak ayam petelur ini semakin mudah dicapai mengingatbanyaknya faktor penunjang atau pendukung. Di Indonesia, faktor-faktor pendukung keberhasilan usaha ternak ayam ras petelur ini antara lain adalah:
  1. Tersedianya bahan baku pakan ternak berupa jagung dan hasil ikutan produk pertanian, misalnya katul, bungkil kelapa, bungkil kacang tanah, bungkil kacang kedelai, dan lain sebagainya.
  2. Semakin berkembangnya pabrik makanan ternak siap pakai dan obat-obatan yang semakin tersebar di berbagai provinsi.
  3. semakin berkembangnya industri pembibitan ayam berupa ayam-ayam parentstock atau grand parent stock di negara kita, yang memproduksi DOC tingkatan final stock guna menyuplai para peternak.
Ayam final stock diperoleh melalui beberapa tahapan pemurnian dan penyilangan. Untuk memp[erolah bibit yang hendak disilangkan, diawali dengan pemurnian beberapa strain terlebih dahulu. Dari strain-strain murni yang diperoleh, kemudian disilangkan, dan dari hasil persilangan ini, kemudian disilangkan lagi. Dengan demikian, bibit yang di hasilkan pada tahapan tertentu merupakan hibrida double cross, yaitu hibrida yang diperoleh melalui dua kali silangan. Dalam tahapan pembibitan ini kita kenal apa yang disebut pure line stock, foundation stock, grand parent stock, parent stock, dan yang terakhir final stock.

Ada beberapa strain ayam yang kini banyak beredar atau pernah beredar di Indonesia, antara lain sebagai berikut ini:
  1. abor acres, diciptakan di Amerika 1972
  2. Dekalb WAren, Diciptakan di Amerika 1972
  3. Hyline, diciptakan di Amerika 1972
  4. Hubbard golden comet, diciptakan di Amerika 1972
  5. Kimber Brown, diciptakan di California Amerika 1972
  6. Harco, diciptakan di Amerika 1972
  7. Shaver, diciptakan di kanada
  8. Hisex, diciptakan di Belanda 1972
  9. Hypeco, diciptakan di Belanda 1972
  10. Rosella, diciptakan di negeri belanda
  11. Isa Brown, diciptakan di Inggris 1972
  12. Ross Brown, diciptakan di Inggris 1972
  13. Lohman, diciptakan di jerman 1972
  14. Enya, diciptakan di jepang
Masing-masing diciptakan oleh Breeder dan diprogramkan untuk memenuhi keunggulan standar yang diinginkan para konsumen. Keungguilan tersebut meliputi:
  1. produktivitas dan bobot telur tinggi.
  2. konversi makanan rendah
  3. kekebalan dan daya hidup tinggi, serta pertumbuhan yang baik.
  4. Masa bertelur yang panjany (long lay)
Walaupun para breeder telah berusaha memprogramkan untuk dapat memenuhi semua keunggulan diatas, namun masing-masing strain ternyata tetapp memiliki keterbatasan, sehingga tidak mungkin seluruh kriteria keunggulan tersebut dapat dicapai oleh semua strain. Akan tetapi, para breeder dalam mendistribusikan produknya yang berupa DOC, biasanya selalu menyertakan juga data-data keunggulan tiap produknya. Data yang disertakan biassanya mengenai produktivitas, konversi pakan, daya hidup, bobot telur dan lain sebagainya.



Semoga Bermanfaat

Bagaimana order telur dari Blitar?



Pada awalnya saya menulis blog ini sebenarnya saya tujukan untuk sharing informasi untuk pedagang dan peternak di negeri ini. Karena menurut saya, peternak itu tidak ada persaingan satu dengan lainya. Peternak itu ibarat kakinya terikat satu dengan lainnya, kalo harga baik kita semua merasakanya, dan apabila harga jatuh kita semua pun merasakan dampaknya. Tidak perduli itu peternak besar maupun kecil. Karena itu apabila komunikasi antar peternak dapat terjalin dengan baik, maka kita bisa mengambil langkah yang tepat dalam mengembangkan usaha peternakan kita.

Tetapi banyak juga sms maupun telepon ke hp saya dari para distributor telur dari luar kota, yang menanyakan bagaimana cara mendapatkan harga seperti yang saya infokan tersebut. Perlu saya jelaskan bahwa saya memang tidak melakukan transaksi jual beli langsung dengan pedagang dari luar kota, demi untuk menjaga ke- independen-nan sms info ini, tetapi jika ada member sms info yang ingin order telur dari blitar, saya akan memberikan informasi dimana anda bisa memperoleh harga sesuai dengan kisaran harga sms info tersebut.

Di blitar banyak sekali PS (Poultry Shop) yang menjual telurnya ke luar kota, bahkan untuk peternak besar ( yang kapasitas produksinya lebih 5 ton/hari) biasanya juga melakukan pengiriman langsung ke luar kota meskipun sebagian telurnya juga masih tergantung penjualannya kepada PS-PS lokal.

Untuk bisa bertransaksi dengan PS lokal di blitar ini tentu pada awalnya juga agak rumit, misalnya tentang masalah pembayaran atau waktu harga sedang naik. Jika anda adalah pedagang dari luar kota yang baru melakukan transaksi tentu akan diminta pembayaranya kontan atau transfer dulu sebagian. Hal ini memang perlu maklumi, karena sebagai pemain baru tentu harus bisa menunjukkan kredibilitasnya, dan para PS atau pedagang dari blitar ini tentunya juga sangat berhati-hati dalam melakukan transaksi dengan pemain yang masih di anggap baru.

Sebaiknya anda mencoba untuk mendapatkan suplier baru ini sebaiknya pada saat telur di blitar turun atau sedang macet, karena jika anda melakukan penawaran pada waktu harga naik tentu sulit untuk bisa mendaptkan barang, karena para suplier ini tentu mengutamakan langganan rutinya. Seandainya dapat pun tentu harga nya diangkat lebih tinggi dari harga normalnya.

Untuk masalah harga bagaimana? Di blitar banyak sekali distributor telur besar yang harga nya bisa di bandingkan , jangan sampai anda hanya mempunyai satu suplier dari blitar. Kalo hanya punya satu suplier tentu sulit sekali untuk memperoleh harga yang baik dengan kualitas yang bagus. Bahkan bila anda bisa membayar kontan saya yakin anda bisa mendapatkan harga di blitar yang lebih murah dari info harga yang saya informasikan.



____________Pasang Iklan Disini_______________


Budi Jaya PS
Poutry shop yang khusus menjual telur arab dan telur puyuh.
Telur Arab/Kampung biasa, orange dan merah

Melayani pengiriman telur arab / telur kampung biasa, orange dan merah Luar kota dan Luar Pulau


Pengiriman telur kampung arab, telur itik dan telur puyuh



Melayani pengiriman Via Bus antar kota.
Dengan menggunakan jasa angkutan bus antar kota ini
anda dapat memperoleh telur yang segar dengan harga yang murah
dengan order minimum 3000 butir.

Saat ini yang bisa kami kirim via bus antar kota ini meliputi Surabaya, Solo dan Jakarta
Dengan ongkos transport hanya 70 rupiah per butir.


Info lebih lanjut:
085859162337

Rabu, 20 Januari 2010

Faktor Penghambat beternak ayam petelur

Tujuan sebuah usaha tentu saja untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Demikian juga dengan usaha ternak ayam petelur ini. Dunia bisnis merupakan dunia yang penuh persaingan, termasuk dunia usaha peternakan layer ini. Jadi sebelum kita menentukan akan menekuni sebuah jenis usaha sebaiknya kita harus berpikir masak-masak telebih dahulu. Pada dasarnya tidak ada sebuah kesuksesan itu yang bisa dicapai dengan mudah. Tentu membutuhkan waktu, tenaga, pikiran dan yang terpenting adalah ketekunan dan keuletan.

Kita lebih dulu harus memahami tentang faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam mengembangkan usaha ini. Jangan hanya melihat sebuah kesuksesanya saja. Karena kalau dari awal usaha kita sudah membayangkan tentang enaknya saja, begitu ada kesulitan tentu semangat kita akan berkurang bahkan mungkin juga sudah tidak berminat lagi untuk meneruskan usaha ini. Menurut saya, dalam memutuskan suatu usaha itu, kita lebih dahulu memahami tentang kesulitan dan faktor-faktor yang menjadi penyebab sebuah kegagalan suatu usaha tersebut. Jadi kita sudah siap dengan kondisi terburuk yang akan terjadi nantinya.

Faktor-faktor penghambat usaha layer ini akan menyebabkan timbulnya permasalahan dan kendala yang memerlukan cara penanganan tersendiri. Ada beberapa macam permasalahan dan kendala yang akan timbul dan menghambat perkembangan usaha ternak layer ini, antara lain:
  1. Resiko Kematian. Bagaimanapun juga usaha yang berhubungan dengan makhluk hidup tentu saja mempunyai resiko kematian yang cukup besar. Adanya sedikit saja kesalahan dalam pemeliharaan, akan mengakibatkan terjadinya banyak kematian, penyusutan populasi dan penurunan kemampuan berproduksi. Sebagai contoh, biasanya peternak sedikit sembrono jika melihat ternaknya sehat, tidak melakukan program vaksinasi secara teratur hal seperti inilah yang sering terjadi pada peternak pemula. Pengetahuan tentang penyakit ayam juga wajib dimiliki oleh peternak, karena semakin awal mengetahui gejala penyakit kita bisa lebih cepat dalam memberikan pengobatan. Sehingga biaya yang dikeluarkan bisa lebih ditekan. Untuk mempelajari tentang penyakit ayam ini, anda bisa membeli buku yang banyak tersedia di toko-toko buku.
  2. Fluktuasi Harga Telur. walaupun dunia peternakan ayam petelur ini cukup memberikan kepada peternak karena peluang pasar telur tersebut sangat menjanjikan, tetapi peternak sering diguncang dengan ke tidakstabilan harga telur dipasaran. Terjadinya fluktuasi harga telur dipasaran ini sangat sulit untuk diambil tindakan antisipasinya. Walaupun kendala ini umumya bersifat sementara, tetapi terkadang juga bisa berlangsung dikurun waktu yang cukup lama seperti harga telur di tahun 2009 hingga awal 2010 ini yang cukup berat memuklul usaha peternakan layer ini, terutama peternak kecil dan peternaka pemula. Menurut saya antisipasi untuk mengurangi kerugian akibat fluktuasi harga ini hanya dengan menjaga stok pakan yang baik.
  3. Musim yang tidak menguntungkan. Untuk negara tropis seperti tempat kita ini sering terjadi musim-musim yang kurang menguntungkan bagi usaha ternak ayam, terutama pada tahun-tahun kering yang berurutan. Terjadinya tahun-tahun kering secara berurutan. Hal ini menyebabkan tertundanya musim panen tanaman pangan, khusunya jagung dan hasil ikutanya yang berupa katu. Akhirnya penyedian bahan baku pakan jagung yang merupakan bagianterbesar dari ransum, menjadi sangat kurang atau langka. Dan harga ransum pun ikut melambung tinggi. Jadi peternak akan menghadapi 2 faktor yang menghimpit usaha ternak ayamnya, yakni adanya kenaikan harga pakan dan terjadinya fluktuasi atau merosotnya harga telur.
Itulah faktor-faktor yang menjadi penghambat utama dalam usaha peternakan ayam petelur, apakah anda siap mengahadapi hal-hal tersebut?. Yang jelas tidak ada tidak ada suatu permasalahan yang tidak bisa terselesaikan. Semua butuh waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran.



Semoga Bermanfaat.

Selasa, 19 Januari 2010

Budidaya Burung Puyuh (Coturnix coturnix japonica)

Penulis:

Desty Apritya, SKH

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Airlangga Surabaya



“Kami menurunkan kepadamu mann dan salwa (mann ialah sejenis madu sedangkan salwa ialah sejenis burung puyuh) makanlah (makanan) yang baik-baik dari rezeki yang telah Kami berikan kepadamu” (Q.S Al-Baqarah ;57)



Telah berabad-abad yang lalu sejak Al-Quran diturunkan telah dinyatakan bahwa burung puyuh merupakan sumber pangan yang diperbolehkan untuk dikonsumsi.

Kini bisnis burung puyuh semakin digemari masyarakat. karena pemeliharaan yang mudah,sederhana dan omset yang dihasilkan cukup besar.

Burung puyuh atau biasa dikenal dengan nama “gemak” (bahasa jawa) bernama latin Coturnix coturnix japonica termasuk dalam famili Phasianidae . Burung Puyuh memiliki sayap namun tidak pandai terbang seperti burung pada umumnya.

Model kandang puyuh ada 2 (dua) macam yang biasa diterapkan yaitu sistem litter (lantai sekam) dan sistem sangkar (batere). Ukuran kandang untuk 1 m2 dapat diisi 90-100 ekor anak puyuh, selanjutnya menjadi 60 ekor untuk umur 10 hari sampai lepas masa anakan.



Pemeliharaan burung puyuh dilakukan mulai umur 1 hari sampai 18 bulan. Saat berumur 1 hingga 30 hari pemeliharaan dilakukan pada kandang postal atau litter, hari berikutnya dipindahkan pada kandang batere. Dalamsistem perkandangan yang perludiperhatikanadalah temperatur kandang yang ideal atau normal berkisar 20-25 ºC; kelembaban kandang berkisar 30-80%; penerangan kandang pada siang hari cukup 25- 40 watt, sedangkan malam hari 40-60 watt (hal ini berlaku untuk cuaca mendung/musim hujan). Tata letak kandang sebaiknya diatur agar sinar matahari pagi dapat masuk kedalam kandang.

Puyuh mulai berproduksi pada umur 38 hari. Puncak produksi dapat berlangsung selama 4 bulan mulai bulan ke 4, 5, 6 dan 7. Puncak produksi dapat mencapai hingga 90% Biasanya puyuh berproduksi mulai pukul 15.00 sampai 22.00. Uniknya dari pemeliharaan puyuh ini, dalam satu kandang dengan populasi 2000 ekor diberi pejantan kurang lebih 5 ekor, tujuannya sebagai penyemangat betina supaya bertelur terus. Komunikasinya bisa didengar dengan suara mereka yang sahut menyahut.



Program vaksinasi yang biasa diberikan yaitu ND Lasota atau NDIB (Newcastle Disease, Infectious Bronchitis) pada hari ke-9 dan AI (Avian Influensa atau Flu burung) pada hari ke-30. Ransum (pakan) yang dapat diberikan untuk puyuh terdiri dari beberapa bentuk, yaitu: bentuk pellet, remah-remah dan tepung. Karena puyuh yang suka usil mematuk temannya akan mempunyai kesibukan dengan mematuk-matuk pakannya. Pemberian ransum puyuh anakan diberikan 2 (dua) kali sehari pagi dan siang. Sedangkan puyuh remaja/dewasa diberikan ransum hanya satu kali sehari yaitu di pagi hari. Untuk pemberian minum pada anak puyuh pada bibitan terus-menerus.



Penyakit yang biasa menyerang burung puyuh antara lain :



1. Radang usus (Quail enteritis)

Penyebab: Clostridium colinum, bakteri anaerobic yang membentuk spora dan menyerang usus bawah dan sekum, sehingga dapat menimbulkan keradangan

Gejala : puyuh tampak lesu, nafsu makan menurun, bulu kelihatan kusam, diare encer

Penularan : Melalui pakan dan minum yang terkontaminasi feses

Pengendalian : memperbaiki tata laksana pemeliharaan, serta memisahkan burung puyuh yang sehat dari yang telah terinfeksi. Menjaga kebersihan kandang dan mengupayakan populasi tidak terlalu padat

Pencegahan: Basitrasin 0,005% - 0,01 % dlm pakan / air minum

Pengobatan :
Melalui pakan / air minum dengan mencampur basitrasin, klortetrasiklin, eritromisin, doksisiklin, ampisilin, tilosin dan linkomisin.

Dosis Basitrasin : 100 g /ton makanan



2. Prolaps (dobolen)

Penyebab: terlalu banyak pemberian vitamin dan mineral untuk telur, sehingga bentuk telur terlalu besar, pada saat mengeluarkan saluran telur juga ikut keluar (dobol)

Gejala : : telur terlalu besar, pada saat mengeluarkan saluran telur juga ikut keluar (dobol) sehingga menimbulkan kematian

Pencegahan: Pemberian tambahan mineral secukupnya tidak berlebihan



3. Newcastle Disease (ND) atau tetelo

Penyebab: virus golongan paramyxo

Gejala : : puyuh sulit bernafas, batuk-batuk, bersin, timbul bunyi ngorok, lesu, mata ngantuk, sayap terkulai, feses encer kehijauan,.tortikolis (kepala memutar-mutar tidak menentu)

Pencegahan: Vaksinasi pada umur 9 hari

Penularan : Melalui pakan dan minum, udara serta peralatan kandang yang kurang bersih

Pengendalian : Menjaga kebersihan lingkungan dan peralatan yang tercemar virus, ayam yang mati segera dibakar/dibuang (jangan dibuang di sungai), pisahkan ayam yang sakit

Pengobatan: tidak ada obatnya, namun untuk mencegah infeksi sekunder bakteri dapat diberikan Ampicilin, colistin,Enrofloxasin. Dan untuk meningkatkan kondisi diberikan vitamin.



4. Pullorum (berak putih)

Penyebab: bakteri Salmonella pullorum

Gejala : : kotoran berwarna putih, nafsu makan hilang, sesak nafas, bulu-bulu mengkerut dan sayap lemah menggantung. Berak putih, Pertumbuhan lamban, Sayap menggantung atau turun, Nafas ter engah-2, Arthritis, produksi telur turun, nafsu makan turun, diare putih ,apabila sembuh dapat menjadi karier, kotoran mengotori kloaka

Pencegahan: Menjaga kebersihan kandang dan peralatan kandang yang digunakan

Penularan : Melalui pakan dan minum, serta peralatan kandang yang kurang bersih

Pengobatan: Ampicilin, colistin,Enrofloxasin. Dan untuk meningkatkan kondisi diberikan vitamin.



5. Koksidiosis (berak darah)

Penyebab: parasit protozoa, Eimeria sp

Gejala : timbulnya keropeng-keropeng pada kulit yang tidak berbulu, seperti pial, kaki, mulut dan farink yang apabila dilepaskan akan mengeluarkan darah

Pencegahan: Menjaga kebersihan kandang dan peralatan kandang yang digunakan, memisahkan puyuh yang terinfeksi

Penularan : kontaminasi feses pada peralatan kandang yang kurang bersih, sehingga ookista yang terdapat feses puyuh penderita termakan oleh puyuh sehat.

Pengobatan: Sulfaquinoxaline, amprolium, diclazuril



6. Fowl Pox (cacar unggas)

Penyebab: virus poxvirus

Gejala : : feses berdarah dan mencret, nafsu makan kurang, sayap terkulasi, bulu kusam, anemia nampak pada pial pucat

Pencegahan: Memisahkan puyuh yang terinfeksi dan menjaga kebersihan kandang

Penularan : kontaminasi pakan, minum serta udara

Pengobatan: tidak ada obatnya, namun untuk mencegah infeksi sekunder dapat diberikan antibiotik ampicilin, colistin, tetracyclin. Dapat dioleskan neomycin pada luka setelah bungkul cacar terkelupas.



7. Quail Bronchitis

Penyebab: virus adenoviruss

Gejala : : puyuh kelihatan lesu, bulu kusam, gemetar, sulit bernafas, batuk dan bersin, mata dan hidung kadang-kadang mengeluarkan lendir.

Pencegahan: Memisahkan puyuh yang terinfeksi dan menjaga kebersihan kandang

Penularan : sirkulasi udara yang tidak baik atau kandang terlalu padat

Pengobatan: enrofloxasin



8. Aspergillosis

Penyebab: jamur Aspergillus fumigatus

Gejala : : Puyuh mengalami gangguan pernafasan, mata terbentuk lapisan putih menyerupai keju, mengantuk, nafsu makan berkurang..

Pencegahan: memperbaiki sanitasi kandang dan lingkungan sekitarnya

Penularan : penyimpanan pakan yang terlalu lama sehingga berjamur, sirkulasi udara yang tidak baik atau kandang terlalu padat

Pengobatan: pemberian vitamin larut lemak (A,D,E,K) untuk mengurangi pengaruh keracunan akibat jamur (aflatoxin)

Untuk menghindari timbulnya penyakit kebersihan lingkungan kandang dan vaksinasi terhadap puyuh perlu dilakukan secara rutin. Pengontrolan penyakit dilakukan setiap saat dan apabila ada tanda-tanda yang kurang sehat terhadap puyuh harus segera dilakukan pengobatan sesuai dengan petunjuk dokter hewan atau petunjuk dari Poultry Shop.











































Gambar 2. Burung puyuh dalam kandang batere













































Gambar 3. Salah satu kandang peternakan burung puyuh di daerah Tumpang, Talun, Blitar