Jangkrik sampai saat ini masih dianggap sebagai salah satu jenis hama tanaman pertanian karena sering merusak berbagai jenis tanaman diladang ataupun di sawah. Walaupun dianggap sebagai hama, namun jangkrik banyak dicari orang untuk pakan binatang piaraan, misalnya pakan burung berkicau (ocehan), ikan arwana, ikan oscar dan lain-lain.
Saya tertarik menulis tentang ternak jangkrik ini dikarenakan jangkrik itu ternyata sebuah komoditi yang kebutuhannya pasarnya cukup kontinyu. Jadi beternak jangkrik bukanlah bisnis musiman. Hanya saja memang harganya memang selalu berfluktuasi, hampir sama saja seperti komoditi telur dan daging ayam. Ada saat dimana harga jangkrik naik luar biasa dan bisa juga turun sampai rendah sekali. Tergantung dari kebutuhan pasar dan jumlah produksi. Biasanya setelah harga naik cukup tinggi akan di ikuti harga yang sangat rendah, hal ini dikarenakan semua peternak berusaha menambah populasi ternaknya. Sebagai gambaran harga pada saat bulan puasa kemarin sempat mencapai 65.000,-/kg tetapi saat ini sudah jatuh lagi dibawah 10.000,-/kg.
Sebagai usaha sampingan, ternak jangkrik ini bisa menjadi penghasilan tambahan yang cukup lumayan. Apalagi jika kita sebgai peternak ayam petelur, ternak jangkrik merupakan hal yang sangat mudah bagi kita. Hal ini dikarenakan untuk pemeliharaan jangkrik ini mulai menetas hingga panen makanan pokoknya adalah pakan untuk ternak ayam pada umur starter atau biasa kita sebut dengan BR1 atau 511.
Jika saya perhatikan, distribusi jangkrik dari blitar dan tulungagung ini sudah sampai ke berbagai kota di jawa timur bahkan ada juga yang sampai ada pengiriman rutin ke bali. Hal ini karena produksi jangkrik di blitar dan tulungagung ini cukup besar dikarenakan jumlah peternaknya yang cukup banyak.
Saya tertarik menulis tentang ternak jangkrik ini dikarenakan jangkrik itu ternyata sebuah komoditi yang kebutuhannya pasarnya cukup kontinyu. Jadi beternak jangkrik bukanlah bisnis musiman. Hanya saja memang harganya memang selalu berfluktuasi, hampir sama saja seperti komoditi telur dan daging ayam. Ada saat dimana harga jangkrik naik luar biasa dan bisa juga turun sampai rendah sekali. Tergantung dari kebutuhan pasar dan jumlah produksi. Biasanya setelah harga naik cukup tinggi akan di ikuti harga yang sangat rendah, hal ini dikarenakan semua peternak berusaha menambah populasi ternaknya. Sebagai gambaran harga pada saat bulan puasa kemarin sempat mencapai 65.000,-/kg tetapi saat ini sudah jatuh lagi dibawah 10.000,-/kg.
Sebagai usaha sampingan, ternak jangkrik ini bisa menjadi penghasilan tambahan yang cukup lumayan. Apalagi jika kita sebgai peternak ayam petelur, ternak jangkrik merupakan hal yang sangat mudah bagi kita. Hal ini dikarenakan untuk pemeliharaan jangkrik ini mulai menetas hingga panen makanan pokoknya adalah pakan untuk ternak ayam pada umur starter atau biasa kita sebut dengan BR1 atau 511.
Jika saya perhatikan, distribusi jangkrik dari blitar dan tulungagung ini sudah sampai ke berbagai kota di jawa timur bahkan ada juga yang sampai ada pengiriman rutin ke bali. Hal ini karena produksi jangkrik di blitar dan tulungagung ini cukup besar dikarenakan jumlah peternaknya yang cukup banyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar