Ada sms ke server kami dari member sms info di sumedang, intinya seperti ini, " kenapa harga dilapangan kok kadang tidak sesuai dengan info yang saya dapatkan?", kemudian saya tanyakan lagi lebih jelasnya, lalu jawaban yang kami dapatkan begini, " kadang pedagang grosir di sumedang jual selisih 1000, 900/800, bahkan bisa cuma selisih 500 dari harga di blitar.
Sebetulnya saya lebih senang juga kalau ada member sms info yang berbagi informasi juga dengan kami, karena justru dari informasi berbagai daerah tersebut lah kita dapat juga memprediksikan harga di blitar akan naik atau turun. Walaupun harga acuan tetap berasal dari blitar namun untuk naik atau turunya juga tergantung dari tarik atau tidaknya daya serap pasar telur di daerah lain. Jadi apabila hampir di semua daerah/kota daya serapnya naik dapat dipastikan bahwa harga di blitar akan ngangkat juga.
Ok, sekarang kita kembali ke masalah selisih harga yang kadang tidak menentu. Pada dasarnya ayam petelur tidak hanya ada di blitar saja, memang untuk populasi terbesar ada di blitar. Tetapi di masing-masing daerah ada juga peternak lokalnya. Besar atau kecilnya populasi ini tergantung daerahnya.
Jadi apabila daya serap pasar ini normal atau rame, tentu saja produksi farm lokal ini hanya cukup bahkan kurang untuk memenuhi pasar lokalnya. Nah, kondisi seperti inilah berlaku hukum bahwa harga telur di daerah anda adalah harga blitar ditambah transport sampai tempat ditambah dengan keuntungan dari grosirnya.
Sekarang pada saat pasar sepi, seperti saat bulan suro, kenapa harga di sumedang atau mungkin didaerah lain tidak seperti biasanya. Akan sedikit saya jelaskan peta populasi produksinya, untuk jawa tengah, solo dan jogja mempunyai populasi produksi yang cukup besar juga. Nah, saat kondisi normal produksi farmnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan loklnya saja bahkan masih kurang dan mendatangkan telur dari blitar. Tetapi pada saat daya serap pasarnya sepi maka telur dari jateng ini menyebar hingga ke jabar, farm di jateng ini menjual telurnya sama dengan harga telur di blitar sehingga ongkos transpornya ke jabar jadi lebih murah. Sehingga telur dari blitar tidak masuk ke daerah anda.
Tapi berapapun selisihnya dari blitar yang jelas farm di tempat anda tidak akan menjual telurnya lebih rendah dari harga di blitar. Sehingga untuk daya serap pasar yang lemah anda sebagai pedagang akan berada posisi aman jika anda menawar atau membeli barang dengan harga semakin sedikit selisihnya dengan harga di blitar atau bahkan sama dengan harga di blitar.
Sebetulnya saya lebih senang juga kalau ada member sms info yang berbagi informasi juga dengan kami, karena justru dari informasi berbagai daerah tersebut lah kita dapat juga memprediksikan harga di blitar akan naik atau turun. Walaupun harga acuan tetap berasal dari blitar namun untuk naik atau turunya juga tergantung dari tarik atau tidaknya daya serap pasar telur di daerah lain. Jadi apabila hampir di semua daerah/kota daya serapnya naik dapat dipastikan bahwa harga di blitar akan ngangkat juga.
Ok, sekarang kita kembali ke masalah selisih harga yang kadang tidak menentu. Pada dasarnya ayam petelur tidak hanya ada di blitar saja, memang untuk populasi terbesar ada di blitar. Tetapi di masing-masing daerah ada juga peternak lokalnya. Besar atau kecilnya populasi ini tergantung daerahnya.
Jadi apabila daya serap pasar ini normal atau rame, tentu saja produksi farm lokal ini hanya cukup bahkan kurang untuk memenuhi pasar lokalnya. Nah, kondisi seperti inilah berlaku hukum bahwa harga telur di daerah anda adalah harga blitar ditambah transport sampai tempat ditambah dengan keuntungan dari grosirnya.
Sekarang pada saat pasar sepi, seperti saat bulan suro, kenapa harga di sumedang atau mungkin didaerah lain tidak seperti biasanya. Akan sedikit saya jelaskan peta populasi produksinya, untuk jawa tengah, solo dan jogja mempunyai populasi produksi yang cukup besar juga. Nah, saat kondisi normal produksi farmnya hanya cukup untuk memenuhi kebutuhan loklnya saja bahkan masih kurang dan mendatangkan telur dari blitar. Tetapi pada saat daya serap pasarnya sepi maka telur dari jateng ini menyebar hingga ke jabar, farm di jateng ini menjual telurnya sama dengan harga telur di blitar sehingga ongkos transpornya ke jabar jadi lebih murah. Sehingga telur dari blitar tidak masuk ke daerah anda.
Tapi berapapun selisihnya dari blitar yang jelas farm di tempat anda tidak akan menjual telurnya lebih rendah dari harga di blitar. Sehingga untuk daya serap pasar yang lemah anda sebagai pedagang akan berada posisi aman jika anda menawar atau membeli barang dengan harga semakin sedikit selisihnya dengan harga di blitar atau bahkan sama dengan harga di blitar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar