Minggu, 15 Februari 2009

Mesin Tetas, termostat dan teropong telur.

Banyak sekali permintaan dari para penghobi, akademisi maupun praktisi perunggasan untuk mesin tetas telur dengan kapasitas kecil. Hal ini akhirnya mendorong kami meluangkan sedikit waktu untuk merancang sebuah mesin tetas yang sederhana tapi mempunyai kualitas yang mendekati sempurna dengan harga yang masih terjangkau. Mesin tetas kecil ini kami rancang dengan memperhitungkan sudut penyinaran dan intensitas cahaya yang tepat, dengan dilengkapi thermostat yang berkualitas sehingga mampu mengatur suhu penetasan yang stabil.

Mesin tetas ini sangat cocok digunakan oleh pemula karena cukup user friendly (mudah digunakan). Memiliki tingkat keberhasilan penetasan yang tinggi. Dapat digunakan untuk menetaskan telur ayam kampung, itik, ayam arab, ayam serama, ayam nagadori dan jenis unggas lainya.


CUF - 60
Ready Stok
(semi otomatis/sistem rak putar)
Central Unggas Produsen Mesin Tetas Berkualitas


Harga+Ongkos kirim ke Luar Pulau Jawa:
Rp. 600.000,-


Harga+Ongkos kirim Dalam Wilayah Pulau Jawa:
Rp. 500.000,


Kapasitas Penetasan :
Maksimal 100 butir




Mesin tetas sederhana ini bisa juga dijadikan prototipe untuk membuat mesin tetas dengan kapasitas penetasan yang lebih besar. Dengan mengambil perbandingan yang sama dari luas ruangan dan kebutuhan penyinaranya, anda bisa merancang mesin tetas sendiri dengan kapasitas penetasan yang lebih besar tanpa harus membeli thermostat baru lagi.




Merancang Mesin Tetas Sendiri
Jika membeli mesin tetas jadi biaya yang dikeluarkan relatif lebih besar, maka anda juga dapat merancang mesin tetas sendiri dengan menggunakan peralatan mesin tetas dari kami, disertai panduan pembuatan mesin tetas dan cara menetaskan telur, kami yakin anda juga bisa memperoleh hasil yang maksimal

1 Set peralatan mesin tetas
Terdiri dari:

  1. Thermostat tingkat sensitifitas dan kestabilan tinggi
  2. Thermometer Ruang
  3. Buku panduan membuat mesin tetas dan cara menetaskan telur
Harga 1 set Rp. 150.000,-
Mohon sms terlebih dahulu sebelum transfer, stok kami terbatas


Sering ada pertanyaan pada kami bagaimana jika ada pemadaman listrik? Ruangan mesin tetas memang harus terus dijaga suhunya pada kisaran yang dibutuhkan. Anda bisa membuat lubang pada bagian bawah mesin tetas anda dan ditutup dengan plat seng atau galvalum. Jadi pada saat listrik mati sementara bak air bisa dikeluarkan dulu dan dibawah plat diberi lilin untuk pemanas sementara. Untuk lebih jelasnya bisa dilihat dari gambar diatas.

Cara mudah pemesanan :

  1. Kirim SMS tipe barang yang ingin anda beli Ke 085859162337
  2. Kami akan membalas tentang ketersediaan dan ongkos kirim
  3. Silahkan anda melakukan transfer sejumlah harga barang plus ongkos kirim ke KE REK BCA 0243945825 an DINA KUSUMAWATI
    atau KE REK MANDIRI 1430005245293 an IWAN SETIAWAN
  4. Pengiriman barang akan kami proses
  5. Silahkan menunggu pesanan anda di rumah anda

Ayam merupakan unggas yang sudah cukup familiar dengan kehidupan kita, produk-produk makanan dan lauk pauk yang berbahan dasar ayam banyak ditemukan di sekitar kita dan banyak digemari. Boleh dikatakan Ayam dengan berbagai variannya seperti daging dan telur telah menjadi kebutuhan “pokok” hidup kita sehari-hari. Tidak heran jika bisnis ayam telah menjadi gantungan hidup banyak orang, karena memang memiliki peluang usaha yang cukup luas. Banyak bidang yang bisa ditekuni dari usaha pada komoditas ini diantaranya budi daya ayam petelur, budi daya ayam pedaging, penyediaan bibit ayam dan lain sebagainya. Pada kesempatan ini akan dibahas Analisa Usaha Penetasan Telur Ayam, yang merupakan bagian dari penyediaan bibit ayam.

Usaha penetasan ini dilakukan dengan menggunakan mesin penetas bukan dengan cara alami menggunakan induk ayam, karena dari segi ekonomis lebih memungkinkan dikembangkan sebagai sebuah usaha. Penetasan telur ayam sebenarnya lebih mudah dibandingkan dengan penetasan telur itik, pada penetasan telur itik diperlukan kelembaban udara yang lebih tinggi sedangkan pada penetasan telur ayam lebih rendah. Dari segi waktu , telur ayam akan menetas setelah dierami selama 21 hari sedangkan telur ituk 28 hari. Dengan demikian dari segi biaya operasional akan lebih murah usaha penetasan telur ayam ini. Sama dengan usaha penetasan telur itik, usaha penetasan telur ayam dapat dilakukan sebagai usaha sampingan rumah tangga, sebagai usaha profit oriented skala Usaha Kecil dan Menengah maupun usaha besar.

Sebelum memulai usaha penetasan telur ayam ini perlu dipertimbangkan terlebih dahulu jenis telur ayam apa yang akan ditetaskan. Ada beberapa kebutuhan pasar ayam antara lain ayam petelur, ayam pedaging,ayam kampung, ayam hias (cemani, ayam mutiara, ayam kate dan lain-lain). Masing-masing memiliki kelemahan dan kelebihan, tetapi dari segi manajemen penetasan dan operasionalnya hampir sama. Misalnya saja ayam pedaging dan ayam petelur, biasanya kelompok ayam ini dipelihara dalam jumlah yang besar oleh satu peternak, jumlahnya mencapai ribuan sehingga kebutuhan akan DOC (Day Old Chicken) juga besar. Daging dan telur kelompok ayam ini cukupbanyak diminta oleh pasar. Akan tetapi biasanya peternak sudah mendapat suplai bibit dari industri DOC besar, sehingga bagi Usaha Kecil di bidang ini harus mampu bersaing dengan industri penetasan telur yang besar.

Ayam kampung nampaknya lebih memiliki peluang usaha bagi kelompok usaha kecil, permintaan daging ayam kampung dan telurnya juga cukup besar, tetapi pemain besar belum begitu banyak terjun dalam bidang ini. Ayam hias sebenarnya juga memiliki potensi cukup lumayan untuk ditekuni, meski pasar ayam hias tidak seluas untuk kebutuhan konsumsi. Harga anakan maupun ayam hias yang sudah dewasa relatif lebih mahal dibandingkan dengan ayam konsumsi. Dengan Biaya Operasional penetasan yang hampir sama tetapi harganya lebih mahal, hal ini merupakan peluang untuk ditekuni.

Persiapan Penetasan Telur Ayam

Persiapan dalam usaha penatasan telur ayam meliputi beberapa hal antara lain :

  • Persiapan Tempat, Tempat untuk penetasan diupayakan cukup luas dengan tidak terkena panas matahari secara langsung dan tidak terkena angin yang dapat menyebabkan perubahan suhu secara mencolok. Selain itu diupayakan lingkungan tempat penetasan memiliki sanitasi yang bagus dan tidak mengandung bibit-bibit penyakit. Sanitasi yang buruk akan mempengaruhi prosentase penetasan.
  • Persiapan Mesin Penetas, Pilihlah mesin penetas telur yang baik dan sesuai dengan kebutuhan. Mesin tetas yang baik adalah yang memiliki prosentase penetasan yang tinggi, walaupun prosentase penetasan yang tinggi tidak hanya dipengaruhi oleh mesin penetas saja, tetapi juga oleh bibit yang baik, pemeliharaan dan lain-lain. Mesin penetas telur juga harus disesuaikan dengan kebutuhan, jika kebutuhan penetasan telur hanya 100 butir per periode, tidak efektif kalau kita gunakan mesin penetas berkapasitas 500 butir. Periksa dengan seksama kelengkapan mesin tetas dan pastikan dapat beroperasi dengan baik dengan suhu dan kelembaban yang tepat sebelum telur dimasukkan. Suhu ideal ruang mesin tetas pada kisaran 37-38 derajat Celcius, meski telur dapat menetas pada suhu antara 36 sampai dengan 40 derajat celsius.
  • Persiapan Telur dan indukan, Carilah indukan yang memiliki umur yang cukup, tidak terlalu tua dan tidak terlalu muda, selain itu diupayakan telur tidak disimpan terlalu lama. Semakin lama telur disimpan sebelum dieramkan akan menurun tdaya tetasnya. Diupayakan telur tidak disimpan lebih dari satu minggu sebelum ditetaskan.

Proses Penetasan Telur Ayam

Proses penetasan telur ayam tidak jauh berdeda dengan penetasan telur itik, hanya pada penetasan telur ayam tidak perlu melakukan penyemprotan dengan air hangat untuk menambah kelembaban ruang mesin tetas.
1. Pemasukan Telur
Pemasukan Telur ke dalam mesin tetas setelah dipastikan mesin tetas benar-benar siap untuk dipergunakan, parameter kesiapan mesin tetas adalah suhu sudah sesuai dengan standard, kelembapan udara cukup ideal, tidak ada lubang yang akan mengurangi performa mesin tetas Sebelumnya mesin tetas telah disemprot dengan disinfectant terlebih dahulu. Bersihkan telur-telur ayam dari berbagai macam kotoran dan bakteri. Telur yang bersih menghindarkan embrio mati karena bakteri dan mudah untuk diamati perkembangannya. Pengamatan embrio dapat dilakukan dengan teropong lampu pijar, pada usia 4 hari embrio yang berkembang akan nampak seperti akar-akar pohon berwarna merah, sedang embrio yang tidak berkembang atau telur tidak mengandung bibit ayam akan tampak bening. Selama 3 hari pertama telur didiamkan dalam mesin tetas dan tidak usah dibuka dan tidak dilakukan pembalikan telur. Cukup diamati suhu di dalam ruangan, jika suhu sudah konstan di nilai ideal biarkan saja, jika tidak perlu disesuaikan.

2. Pengeraman Telur
Setelah 3 hari sudah bisa dilihat telur-telur yang memiliki benih atau tidak. Telur yang tidak memiliki benih ayam perlu disortir karena tidak akan menetas, telur ini masih bisa untuk dikonsumsi dan masih bisa dijual atau dijadikan makanan. Memasuki hari keempat sampai hari ke 18 , telur ayam sudah harus kita bolak-balik sehari 2 sampai 4 kali,bahkan 6 kali, frekuansi pemutaran telur akan berpengaruh pada daya tetas telur. Semakin sering akan semakin baik. Pada hari keempat tersebut telur perlu diangin-anginkan dengan cara membuka tutup mesin penetas selama kurang lebih 10 sampai dengan 15 menit. Proses mengangin-anginkan telur ini perlu dilakukan seriap 3 sampai 4 hari sekali sampai hari ke 18. Dalam masa pengeraman ini yang perlu diperhatikan selain suhu dijaga supaya tetap konstan adalah kelembapan udara. Jika kelembapan dirasa kurang bisa ditambahkan dengan menyemprotkan air hangat ke telur-telur. Pada Penetasan telur ayam hal ini jarang perlu dilakukan.

3. Masa Menetas
Pada hari ke 18 telur sudah tidak perlu lagi dibolak-balik, diamkan dalam mesin tetas, mesin tetas ditutup dan cukup dikontrol parameter suhu ruangan dan kelembabannya. Setelah hari ke 21 telur ayam sudah menetas, bahkan di hari ke 20 kemungkinan sudah ada yang menetas. Segera pindahkan anakan ayam yang menetas ke ruangan lain agar tidak mengganggu telur yang belum menetas. Yang perlu diperhatikan anak ayam dipindahkan pada ruangan yang memiliki suhu hampir sama dengan suhu di dalam ruang penetas, seiring dengan bertabhnya usia suhu perlahan-lahan diturunkan. Anak ayam yang baru menetas masih menggunakan energi dari makanan cadangan dari telur, sedikit demi sedikit dilatih makan dengan menaburkan makanan di bulu-bulunya. Setelah cukup kuat anakan ayam siap dijual atau dipelihara.


Sumber:
http://galeriukm.web.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar