Tahun 2009 ini bisa di bilang dunia peternakan ayam petelur mengalami krisis. Karena hampir sepanjang tahun harga telurnya kurang begitu bersahabat.
Pada dasarnya krisis yang terjadi dalam dunia peternakan layer ini ada dua macam. Yang pertama adlah krisis dimana harga jual telurnya jauh dibawah biaya operasionalnya. Hal seperti ini menurut pengalaman saya terjadi pada jaman krisis moneter tahun 1997-an dulu. Dimana krus dolar mengalami kenaikan yang luar biasa sehingga harga pakan pun naik nya luar biasa juga dan harga jual telurnya tidak dapat mengikuti kecepatan naiknya harga konsentratnya tersebut. Krisis yang jenis seperti ini biasanya tidak berlangsung lama, karena para peternak yang lemah stok pakanya biasanya langsung menjual semua ternaknya. Karena populasi berkurang sangat cepat maka kenaikan harga telur pun kembali sangat cepat juga.
Krisis yang kedua adalah karena bertambahnya populasi yang besar namun tidak di ikuti dengan kenaikan dari daya serap pasarnya. Nah, di tahun 2009 ini lah krisis seperti ini yang terjadi dan memang jenis krisis seperti ini yang sering terjadi pada tahun tahun sebelumnya juga. Biasanya krisis seperti ini dapat berlangsung dalam satu masa afkiran layer. Tidak mematikan dengan cepat akan tetapi membunuh secara perlahan-lahan.
Peternak pemula yang ikut meramaikan bertambahnya populasi ini biasanya akan merasa putus asa dan tidak lagi meneruskan usahanya. Akhirnya, dengan seleksi alam seperti ini maka populasi sedikit demi sedikit akan berkurang dan kembali normal sesuai dengan kebutuhan pasar, bahkan bisa jadi produksi sedikit kurang dari kebutuhan pasar.
Nah, menurut prediksi saya pada awal awal tahun 2010 ini harga telur masih berfluktuasi di sekitar 10.000 an juga , namun 4 atau 5 bulan kedepan mungkin bisa mencapai di kisaran 12.000 an atau 13.000 an untuk harga di blitar. sekali lagi ini kemungkinan.... karena kita hanya bisa memprediksi bukan menentukan.
Pada dasarnya krisis yang terjadi dalam dunia peternakan layer ini ada dua macam. Yang pertama adlah krisis dimana harga jual telurnya jauh dibawah biaya operasionalnya. Hal seperti ini menurut pengalaman saya terjadi pada jaman krisis moneter tahun 1997-an dulu. Dimana krus dolar mengalami kenaikan yang luar biasa sehingga harga pakan pun naik nya luar biasa juga dan harga jual telurnya tidak dapat mengikuti kecepatan naiknya harga konsentratnya tersebut. Krisis yang jenis seperti ini biasanya tidak berlangsung lama, karena para peternak yang lemah stok pakanya biasanya langsung menjual semua ternaknya. Karena populasi berkurang sangat cepat maka kenaikan harga telur pun kembali sangat cepat juga.
Krisis yang kedua adalah karena bertambahnya populasi yang besar namun tidak di ikuti dengan kenaikan dari daya serap pasarnya. Nah, di tahun 2009 ini lah krisis seperti ini yang terjadi dan memang jenis krisis seperti ini yang sering terjadi pada tahun tahun sebelumnya juga. Biasanya krisis seperti ini dapat berlangsung dalam satu masa afkiran layer. Tidak mematikan dengan cepat akan tetapi membunuh secara perlahan-lahan.
Peternak pemula yang ikut meramaikan bertambahnya populasi ini biasanya akan merasa putus asa dan tidak lagi meneruskan usahanya. Akhirnya, dengan seleksi alam seperti ini maka populasi sedikit demi sedikit akan berkurang dan kembali normal sesuai dengan kebutuhan pasar, bahkan bisa jadi produksi sedikit kurang dari kebutuhan pasar.
Nah, menurut prediksi saya pada awal awal tahun 2010 ini harga telur masih berfluktuasi di sekitar 10.000 an juga , namun 4 atau 5 bulan kedepan mungkin bisa mencapai di kisaran 12.000 an atau 13.000 an untuk harga di blitar. sekali lagi ini kemungkinan.... karena kita hanya bisa memprediksi bukan menentukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar