Dalam dunia perteluran kita terbiasa dengan 2 jenis harga yang terbentuk. Yang pertama adalah harga riil, harga ini terbentuk memang karena perkembangan pasar. Seperti disaat harga telur murah yang disebabkan over produksi dan lemahnya daya serap pasar. Harga telur ini biasanya akan bertahan agak lama. Tergantung dari perkembangan daya serap pasar dan pengurangan populasi ayam produksi yang di afkir.
Yang kedua adalah harga semu, harga ini biasanya di sebabkan isu saja. Seperti harga yang naik secara signifikan tanpa di barengi dengan meningkatnya daya serap pasar. Kita harus jeli dalam menyikapi kenaikan harga telur ini. Apakah ini kenaikan harga yang stabil atau sekedar hanya kenaikan harga yang sesaat saja.Jika kita merasa ini adalah kenaikan harga yang stabil maka tidak ada salahnya jika kita menahan barang kita. Tetapi juga sebaliknya, jika kita merasa kenaikan ini harga sesaat atau harga semu saja sebaiknya kita juga harus cepat juga mengeluarkanya.
Terlepas dari kenaikan harga itu stabil atau semu tetap saja merupakan saat yang penting bagi kita untuk mendapatkan keuntungan. Yang terpenting tetap saja kita memantau perkembangan harga setiap saatnya, jangan sampai kita untung jualnya, beli lagi sudah rugi lagi jualnya.
Terlepas dari kenaikan harga itu stabil atau semu tetap saja merupakan saat yang penting bagi kita untuk mendapatkan keuntungan. Yang terpenting tetap saja kita memantau perkembangan harga setiap saatnya, jangan sampai kita untung jualnya, beli lagi sudah rugi lagi jualnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar