Yah... begitulah ungkapan yang bisa saya katakan untuk para pedagang telur dimanapun berada, terutama bagi pemula yang saat ini baru memulai bisnis di dunia perteluran ini.
Kita harus berhati-hati sekali dalam melayani orderan yang datang kepada kita, jangan terlalu memburu omset namun hanya memperoleh pembayarannya hanya dengan nota, kita perlu waktu yang tidak sebentar untuk dapat menilai seoarang pedagang itu kredible atau tidak.
Tetapi juga tidak sedikit trik-trik pedagang nakal yang seolah-olah cengli atau bonafid dengan berani melakukan pembayaran dimuka atau transfer uangnya terlebih dulu. Banyak teman-teman saya di blitar yang jatuh dalam berbisnis jual beli telur ini karena kurangnya teliti dalam melakukan transaksi dengan pedagang luar kota. Pada awalnya para pedagang nakal ini melakukan pembayaran dimuka, untuk 2 sampai tiga kali transaksi, kemudian sudah mulai nggandol atau nunggak setengah nota, nah... hal seperti ini kalau kita teruskan maka dana beku kita akan semakin besar.
Kita jadi serba salah, kita teruskan jadi tambah besar modal kita yang membeku, tidak kita teruskan juga tidak kembali modal kita yang sudah beku. Padahal kalau kita mau berhitung, keuntungan dari penjualan telur ras ini kecil sekali keuntungannya dibanding dengan resikonya, Bahasa umumnya... untuk penjualan telur ras ini sampai ke tempat tujuan di luar kota hanya sekitar 100/200 rupiah per kilonya untuk keuntungan bersihnya, Jadi untuk satu rit ( 4 ton) kalo kita ada melesetnya pembayaran mungkin kerja satu tahun baru pulih lah modal kita.
Oleh karena itu, bagi anda yang saat ini sedang bersemanga-semangatnya untuk menekuni bisnis ini, sebaiknya belajarlah dengan jual dan beli telur lokalan dulu. Walaupun hasilnya kecil tapi tingkat keamanan dan rutinitasnya bisa di jamin. Seandainya anda bisa mendapatkan pasar di luar daerah sebaiknya urusan pembayaran ini harus lebih diperketat. Semoga pengalaman saya ini dapat menambah wawasan untuk kita semua.
Kita harus berhati-hati sekali dalam melayani orderan yang datang kepada kita, jangan terlalu memburu omset namun hanya memperoleh pembayarannya hanya dengan nota, kita perlu waktu yang tidak sebentar untuk dapat menilai seoarang pedagang itu kredible atau tidak.
Tetapi juga tidak sedikit trik-trik pedagang nakal yang seolah-olah cengli atau bonafid dengan berani melakukan pembayaran dimuka atau transfer uangnya terlebih dulu. Banyak teman-teman saya di blitar yang jatuh dalam berbisnis jual beli telur ini karena kurangnya teliti dalam melakukan transaksi dengan pedagang luar kota. Pada awalnya para pedagang nakal ini melakukan pembayaran dimuka, untuk 2 sampai tiga kali transaksi, kemudian sudah mulai nggandol atau nunggak setengah nota, nah... hal seperti ini kalau kita teruskan maka dana beku kita akan semakin besar.
Kita jadi serba salah, kita teruskan jadi tambah besar modal kita yang membeku, tidak kita teruskan juga tidak kembali modal kita yang sudah beku. Padahal kalau kita mau berhitung, keuntungan dari penjualan telur ras ini kecil sekali keuntungannya dibanding dengan resikonya, Bahasa umumnya... untuk penjualan telur ras ini sampai ke tempat tujuan di luar kota hanya sekitar 100/200 rupiah per kilonya untuk keuntungan bersihnya, Jadi untuk satu rit ( 4 ton) kalo kita ada melesetnya pembayaran mungkin kerja satu tahun baru pulih lah modal kita.
Oleh karena itu, bagi anda yang saat ini sedang bersemanga-semangatnya untuk menekuni bisnis ini, sebaiknya belajarlah dengan jual dan beli telur lokalan dulu. Walaupun hasilnya kecil tapi tingkat keamanan dan rutinitasnya bisa di jamin. Seandainya anda bisa mendapatkan pasar di luar daerah sebaiknya urusan pembayaran ini harus lebih diperketat. Semoga pengalaman saya ini dapat menambah wawasan untuk kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar