Kalau saya perhatikan diskusi tentang harga telur di forum komunikasi ini, sepertinya banyak farm dan pedagang yang belum mengerti tentang standar harga telur. Saya coba akan menjelaskanya, bukanya saya merasa lebih pinter tapi mungkin saya lebih dulu mengerti saja.
Ok,sebagai tempat yang kita jadikan contoh adalah jogja, karena di forum ini sepertinya banyak para peternak dan pedagangnya yang dari jogja. Untuk yogjakarta kebutuhan telurnya tidak semata mendapat pasokan dari blitar, disini sudah banyak para peternak layernya. Tentu saja sebagian besar kebutuhan telur masyarakatnya disini bisa dipenuhi dari produksi lokal farmnya saja. Tapi untuk bulan-bulan tertentu masih mengalami kekurangan pasokan telurnya, sehingga para pedagangnya tetap mendatangkan pasokan telurnya dari blitar.
Pada saat kebutuhan pasar tidak terlalu tinggi maka kebutuhan pasar ini masih bisa dipenuhi dari produksi farm lokalnya. Sekarang sebagai pedagang anda harus menawar harga berapa untuk pengambilan telur ke farm ini? Dan anda sebagai peternak produsen telur harus menjual harga berapa kepada pedagangnya?
Sampai saat ini Blitar adalah produsen telur terbesar di indonesia, karena itu telur blitar ini akan selalu masuk ke daerah yang mempunyai harga tinggi. Jadi apabila anda sebagai farm, harga jual telur minimal adalah harga telur blitar di tambah transport sampai ke tempat anda. Sebagai contoh di jogja, transport per kilo untuk pengirimanya adalah 500/600 rupiah. Jika harga di blitar 10500 maka sampai jogja adalah 11000, jadi harga minimal untuk penjualan farm di jogja
adalah 11000. Jika anda menjual jauh lebih tinggi dari 11000 maka pedagang anda pasti akan di masuki oleh pedagang dari blitar. Dan jika anda menjual harga lebih rendah dari 11000 maka akan banyak pedagang dari jawa barat yang biasa mengambil telur dari blitar akan mengambil telur ke jogja, otomatis kebutuhan lokalnya tidak terpenuhi maka telur blitar akan masuk juga dengan standar harga sampai ke jogja.
Seperti itulah cerita tentang harga telur, jadi yang perlu anda perhatikan adalah fluktuasi harga telur di blitar. Jika naik cepat kulakan ke farm lokalnya( kalau peternak e ketinggalan informasi lho hehhehe...),tapi kalau peternak e udah denger ya jangan di beri hehehe... dan kalau turun tetap aja ngambil secukupnya, soalnya kalau turun nggak kulakan nunggu sampai berhenti turunya lak gak dodolan... hahahaha
Maka dari itu percuma saja jika anda membentuk asosiasi penstabil harga telur, karena hal demikian itu sudah pernah ada di blitar 30 tahun yang lalu dan itu hanya sebuah mimpi yang tak pernah terbukti. Harga telur tetap berjalan mengikuti mekanisme alami yang susah sekali untuk di prediksi dan dikuasai.
Ok,sebagai tempat yang kita jadikan contoh adalah jogja, karena di forum ini sepertinya banyak para peternak dan pedagangnya yang dari jogja. Untuk yogjakarta kebutuhan telurnya tidak semata mendapat pasokan dari blitar, disini sudah banyak para peternak layernya. Tentu saja sebagian besar kebutuhan telur masyarakatnya disini bisa dipenuhi dari produksi lokal farmnya saja. Tapi untuk bulan-bulan tertentu masih mengalami kekurangan pasokan telurnya, sehingga para pedagangnya tetap mendatangkan pasokan telurnya dari blitar.
Pada saat kebutuhan pasar tidak terlalu tinggi maka kebutuhan pasar ini masih bisa dipenuhi dari produksi farm lokalnya. Sekarang sebagai pedagang anda harus menawar harga berapa untuk pengambilan telur ke farm ini? Dan anda sebagai peternak produsen telur harus menjual harga berapa kepada pedagangnya?
Sampai saat ini Blitar adalah produsen telur terbesar di indonesia, karena itu telur blitar ini akan selalu masuk ke daerah yang mempunyai harga tinggi. Jadi apabila anda sebagai farm, harga jual telur minimal adalah harga telur blitar di tambah transport sampai ke tempat anda. Sebagai contoh di jogja, transport per kilo untuk pengirimanya adalah 500/600 rupiah. Jika harga di blitar 10500 maka sampai jogja adalah 11000, jadi harga minimal untuk penjualan farm di jogja
adalah 11000. Jika anda menjual jauh lebih tinggi dari 11000 maka pedagang anda pasti akan di masuki oleh pedagang dari blitar. Dan jika anda menjual harga lebih rendah dari 11000 maka akan banyak pedagang dari jawa barat yang biasa mengambil telur dari blitar akan mengambil telur ke jogja, otomatis kebutuhan lokalnya tidak terpenuhi maka telur blitar akan masuk juga dengan standar harga sampai ke jogja.
Seperti itulah cerita tentang harga telur, jadi yang perlu anda perhatikan adalah fluktuasi harga telur di blitar. Jika naik cepat kulakan ke farm lokalnya( kalau peternak e ketinggalan informasi lho hehhehe...),tapi kalau peternak e udah denger ya jangan di beri hehehe... dan kalau turun tetap aja ngambil secukupnya, soalnya kalau turun nggak kulakan nunggu sampai berhenti turunya lak gak dodolan... hahahaha
Maka dari itu percuma saja jika anda membentuk asosiasi penstabil harga telur, karena hal demikian itu sudah pernah ada di blitar 30 tahun yang lalu dan itu hanya sebuah mimpi yang tak pernah terbukti. Harga telur tetap berjalan mengikuti mekanisme alami yang susah sekali untuk di prediksi dan dikuasai.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar