Kamis, 15 Oktober 2009

Infectious Laryngotracheitis (ILT)

Selamat bergabung member baru sms info, sdr Boedi Koesuma dari Banjarnegara dan Sdr Rifani dari Kalimantan Tengah
Keakuratan Informasi Komitmen Kami.
Setiap saat ada perubahan harga, SMS langsung masuk ke Hand phone Anda.
Terpercaya, Terbukti dan Teruji dengan member rutin lebih dari 30 kota di Indonesia
Bergabunglah sekarang juga.


Infectious Laryngotracheitis (ILT)

Infectious Laryngotracheitis (ILT) merupakan penyakit kontagius pada saluran pernafasan yang dicirikan dengan kesulitan bernafas, menjulurkan leher karena kesulitan bernafas, konjungtivitis, adanya inflamasi yang mengelilingi membran mata.

Etiologi
Disebabkan oleh Herpes virus, yang mampu hidup 8-10 hari pada leleran, lebih dari 70 hari didalam karkas, kemudian dapat hidup lebih dari 80 hari pada eksudat (trachea atau saluran pernafasan) dalam kondisi alami. Penyakit ini berlangsung selama 2-6 minggu dalam flok, dan lebih lama dibandingkan penyakit respirasi viral yang lainnya.
herpes virus
Penyakit ini sangat penting karena:
  • Angka mortalitas dan morbiditas yang tinggi p ada satu flok.
  • Menyebabkan kerugian ekonomi.
  • Tidak dapat diobati
  • Penyakit ini dapat dicegah, tetrapi dapat menimbulkan ayam carier bagi yang sudah pernah terinfeksi.
Penyakit ini tidak menular pada manusia dan kejadian paling sering terjadi pada ayam. namun dapat pula menginfeksi kalkun, burung unta dan unggas lainnya. Burung liar dapat berperan sebagai carier.

Penularan
Virus Infectious Laryngotracheitis (ILT) ditularkan melalui saluran pernafasan dan dapat menular melalui udara secara kontak langsung antar burung misalnya dalam satu kandang. Virus masuk dan menginfeksi burung melalui mata, hidung atau mulut. Mukus dan darah yang mengandung virus dapat keluar melalui batuk dan menyebarkan penyakit. Masa inkubasinya 6-12 hari. Kejadian outbreak dapat dikarenakan lalu lintas unggas, pekerja dan alat-alat kandang, dan kondisi lingkungan yang memungkinkan terjadinya penyebaran.

Gejala Klinis

  1. Dyspnoe
  2. rinitis
  3. penurunan produksi telur dan daging
  4. kadang kadang mengalami pneumonia atau bronkhopneumonia
  5. mortalitas mencapai 50%

Hemorrhagic tracheitis

lesi ILT

Diagnosa
Pada penyakit yang akut dicirikan dari gejala klinis dan penemuan darah, mukus, dan eksudat kaseosa pada trachea. Secara mikroskopik ditandai dengan desquamative dan nekrotic tracheitis. Diagnosa mungkin dapat diperkuat dengan ditemukannya inclusion body intramuclear pada epitel trachea, isolasi dan identifikasi virus secara spesifik dengan chicken embryo dan kultur jaringan atau dengan inokulasi pada sinus intraorbital untuk mengetahui imunitasnya. Spesimen dapat pula diinokulasi pada membran chorioallantois pada telur ayam berembrio Pemeriksaan mikroskopiknya pada lesi membran chorioallantois terdapat inclusion body intranuclear. Dapat dibedakan dengan Fowlpox pada lesi trachea dan inclusion bodynya berupa inclusion body intracytoplasmic. Diagnosa dapat pula dilakukan dengan PCR.

Diferensial diagnosa
  1. Infectious Bronchitis
  2. Newcastle Disease
  3. Mycoplasmosis
  4. Avian coryza

Pencegahan

  1. Meminimalisir kotoran dan debu
  2. Penggunaan mild expectorants
  3. Vaksinasi baik secara eye drop, spray maupun lewat air minum.

Sumber:
http://www.vet-klinik.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar