Dalam beberapa postingan ke depan ini saya akan membahas tentang penyakit-penyakit pada ayam. Dengan memahami terlebih dulu penyakitnya berarti kita sudah belajar tentang kesulitanya, dengan kita paham dengan kesulitanya berarti langkah ke depan adalah tinggal menjadi sebuah kemudahan.
Pada dasarnya penyakit ayam di bagi dalam beberapa bagian yang di kategorikan berdasarkan oleh penyebabnya. Yang pertama adalah penyakit yang di sebabkan oleh virus, yang terpenting harus kita pahami adalah bahwa penyakit yang disebabkan oleh virus ini tidak ada obatnya. Karena virus tidak dapat dimatikan dengan obat apapun. Tapi, penyakit yang disebabkan oleh virus ini bisa dicegah dengan vaksin. Jadi jangan pernah kita meremehkan jadwal vaksinasi jika kita tidak ingin menyesal kelak di kemudian hari. Jadi jika kita tahu ayam kita sudah terkena penyakit yang disebabkan oleh virus maka kita jangan membeli antibiotik yang mahal-mahal untuk pengobatan, karena hal ini akan percuma saja, sebaiknya kita hanya memberikan vitamin saja untuk menambah daya tahan tubuhnya saja.
Ok, sekarang kita akan membahas salah satu penyakit yang di sebabkan virus ini yaitu gumboro atau IBD. Saya paling senang membahas gumboro ini dikarenakan penyakit ini lah yang menghajar saya berkali-kali saat mulai beternak dulu.
Penyakit gumboro adalah suatu penyakit infeksi yang menular yang disebabkan oleh virus, pertama kali di kenal di wilayah Gumboro, Dela-ware Amerika Serikat pada tahun 1950.saat ini gumboro tersebar di seluruh dunia termasuk indonesia. Penyakit ini menimbulkan gangguan pada alat-alat tubuh pembentuk kekebalan terutama Bursa Fabricius. Pada ayam dewasa kerugian akibat gumboro tidak begitu berarti. Infeksi penyakit gumboro pada anak ayam menyebabkan kerusakan bursa fabricius, sehingga mengalami penghambatan dalam membentuk zat kebal.
Penyakit gumboro disebabkan oleh virus golongan birnaviridae. Diluar tubuh ayam, virus tahan hidup lebih dari 3 bulan. Virus ini relatif tahan terhadap ether, kloroform, tripsin dan pH rendah. Virus sangat peka terhadap desinfektan yang mengandung formalin dan larutan yodium.
Penyakit bisa kronis tetapi kadang-kadang akut. Penyakit diawali dengan hilangnya nafsu makan, gemetaran, peradangan di sekitar dubur dan terjadi diare berwarna putih. ayam sering tampak mematuki bulu di sekitar anus. sering menginfeksi ayam umur 20-60 hari, kadang-kadang menginfeksi ayam umur dibawah 3 minggu. Angka kematian bisa mencapai 30-60%. Semakin tua ayam, angka kesakitan dan kematian cenderung turun. Pada bedah bangkai dapat ditemukan perubahan pada bursa fabricius. Pada keadan akut bursa fabricius mengalami pembesaran, peradangan dan oedema. Kira-kira 4-8 hari setelah infeksi, bursa fabricius menjadi atropi. Sedangkan pada keadaan kronis ukuran bursa fabricius bisa sangat kecil.
Kematian terjadi mulai 2 hari sejak terlihat gejala klinis, meningkat pada 2-3 hari kemudian dan akan turun secara cepat pada hari ke 7 atau ke 8. Angka kematian biasanya bervariasi antara 5-60% tergantung dari virulensi virus, infeksi sekunder dan umur ayam saat terinfeksi.
Penularan dari feses atau bahan-bahan muntahan yang mengandung virus. ayam yang terinfeksi akan mengeluarkan virus melalui feses. Penularan juga terjadi secara tidak langsung melalui ransum, air minum, peralatan kandang, burung liar dan pekerja kandang yang tercemar
Pengendalian penyakit dengan melakukan vaksinasi secara teratur.
-Semoga Bermanfaat-
Sumber:
Buku Penyakit-Penyakit Penting Pada Ayam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar