Sabtu, 24 Oktober 2009

Ratapan Duka Peternak dan Pedagang telur puyuh


Setelah cukup lama harga telur puyuh melambung dan bertahan di awan tinggi hingga akhir lebaran kemarin, kini telur puyuh terjun bebas tanpa alas alias bisa di katakan hancur lebur.

Hampir tiap hari, saya di telponi temen-temen pengepul telur puyuh ini untuk membantu membuang kan barangya barang 1 motor alias 1 ton atau 2 ton. Karena permintaan telur puyuh di blitar mulai habis lebaran kemarin menurun terus hingga saat ini. Bahkan gudang besar di blitar yang biasanya menerima berapapun telur yang di setorkan kini menutup pintunya rapat-rapat, kalaupun mau menerima barangnya, buka harganya pun gila-gila an, 6000/ kg. Ajur duit endog, begitu para pengepul dan peternak bergumam.

Kenapa hal seperti ini bisa terjadi? Dari segi fluktuasi rutin, kalau kita sudah memahami, memang harga telur puyuh ini selalu hancur sesaat setelah lebaran, kalo cepat kembali normal biasanya 1 bulan, kalo lambat bisa 3 bulan bahkan lebih.

Namun, kondisi saat ini memang sangat parah kalau di lihat dalam beberapa tahun terakhir ini. Hal ini disebabkan karena hampir satu tahun belakangan ini harga telur puyuh selalu tinggi, peternak mengembangkan besar-besaran populasi nya. Diperparah lagi dengan para peternak baru yang karena melihat keuntungan nya maka juga ikut-ikutan atau latah beternak puyuh juga. Ya... memang kita ini bangsa yang latah... selalu suka ikut-ikutan tanpa berfikir panjang hehehehe. Karena puyuh ini dari doq hingga mulai bertelur hanya butuh waktu 40-50 hari maka produksi telur pun menjadi over. Kapan akan membaik lagi? Jawabanya adalah seleksi alam, setelah banyak yang tidak kuat bertahan dan diafkir maka jumlah produksi akan kembali normal sesuai dengan kebutuhan yang ada, maka harga pun akan normal kembali. Kapan waktunya? jawabanya ada di atas sana.

Bagi para peternak puyuh di blitar kususnya saya ucapkan selamat bertahan, siapa yang kuat pasti akan mendapatkan kemenangan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar