Minggu, 21 Februari 2010

Infectious Bronchitis (IB)

Infectious Bronchitis menyebabkan kerusakan terutama pada saluran pernapasan dan saluran reproduksi. Penyakit cepat menyebar dengan masa inkubasi 18-36 jam. Gejala klinis yang ditimbulkan bervariasi tergantung pada umur ayam. Ayam sulit bernapas sehingga berusaha menarik napas dengan meanjangkan leher dan membuka paruh lebar-lebar, ngorok dan jika bersin mengeluarkan cairan ingus. Gejala ini hilang dalam jangka waktu 2-3 hari tetapi kemudian nafsu makan menurun dan mati. Angka kematian dapat mencapai 25%. Pada umumnya kematian pada umur lebih dari 6 minggu lebih kecil daripada ayam umur kurang dari 6 minggu.

Penyebab Penyakit
IB disebabkan oleh virus yang masuk golongan corona dan mempunyai struktur RNA. Dikenal beberapa serotipe yaitu: Massachusetts, Connectitut, Georgia, Delaware, Iowa 69, New Hampshire Australian T, Arkansas& California.
Kekebalan silang antara beberapa serotipe tidak cukup untuk melindungi tubuh ayam terhadap infeksi virus alam. Mengingat banyaknya serotipe virus dan kekebalan silang maka untuk keberhasilan vaksinasi harus digunakn vaksin yang mengandung serotipe virus yang ada didaerah dimana akan dilakukan vaksinasi. Gejala Penyakit
Gangguan yang dapat dilihat adalah keluar lendir dari hidung, sesak napas, ngrok, gasping/panting, bersin dan batuk. Mata selalu terlihat basah, sudut amat medial melebar dan selaput niktitan berwarna merah. Nafsu makan dan minum menurun. Semua umur ayam peka terhadap srangan IB, tetapi kematian terutama pada anak ayam berkisar 0-40%. Ayam muda yang berhasil sembuh dari IB, pertumbuhan dan produksinya menjadi terhambat. Alat dan saluran reproduksi bisa rusak parah sehingga ayam petelur tidak dapat menghasilkan telur. Hal ini karena terjadi kerusakan permanen pada indung telur dan saluran telur akibat serangat penyakit IB pada anak ayam umur kuarng 2 minggu. Ayam petelur seperti ini bisa tampak tetap sehat dan kadang-kadang berposisi seperti akan bertelur tetapi tidak pernah menghasilkan telur. Penyakit Ib pada ayam pedaging menyebabkan standart berat badan tidak tercapai dan memperbesar peluang terserang penyakit saluran pernapasan.

Pada ayam petelur dewasa akan terdengar suara ngorok waktu bernapas, produksi telur menurun antara 10-50%. Produksi yang rendah kadang-kadang terjadi dalam jangka waktu yang sangat lama. Kualitas telur menjadi rendah karena bentuk telur tidak normal, kerabang kasar atau lunak. Putih telur kental menjadi sangat encer sehingga tidak dapat dibedakan dengan putih telur cair, Daya tetas telur menurun.

Pengaruh serangan IB terhadap produksi telur pada berbagai tingkatan umur ayam petelur:
  1. Pada ayam petelur muda, dapat mengakibatkan masa berproduksi telur terlambat, produksi telur tidak dapat mencapai puncak dan selalu rendah atau munculnya petelur palsu. Petelur palsu adalah ayam yang mendekam seolah-olah bertelur tetapi tidak keluar.
  2. Pada ayam petelur yang sedang berada pada masa kritis, yaitu masa mulai bertelur sampai puncak produksi, mengakibatkan puncak produksi tidak tercapai dan produksi telur dibawah standar selama periode produksi.
  3. Pada Ayam petelur yang puncak produksinya sudah terlewati, produksi telur turun secara cepat dan setelah sembuh produksinya dapat naik kembali tetapi dibawah standar produksi.
Jika dilakukan bedah bangkai akan tampak kelainan pada saluran pernapasan, kantung udara, ovarium dan oviduk dan kadang-kadang ginjal. Perubahan pada saluran pernapasan yaitu pada trakea. bronki dan rongga hidung ditemukan lendir yang bersifat serous. Pada trakea selaput lendir menjadi kemerahan, kantung udar menjadi keruh dab ada bagian yang menebal.

Pada Ayam petelur masa produksi, ovarium menjadi lemah dan lunak. Seringkali ditemukan kuning telur di dalam rongga perut sehingga akan terjadi peradangan pada peritoneum. Pada ginjal dapat ditemukan khas yaitu pembengkakan disertai pengendapan. Ayam yang terserang IB mudah terserang penyakit lain. Ini akan mjam. Mengakibatkan keadaan penyakit menjadi lebih parah dan menjadi penyakit saluran pernapasan yang sukar disembuhkan. Hal ini karena terjadi kerusakan silia pada selaput lendir saluran pernapasan terutama pada daerah rongga hidung dan trakea. Silia menjadi patah dan tidak berffungsi, sehingga tidak ada lagi yang membantu menahan proses masuknay kuman penyebab penyakit ke dalam selaput lendir saluran pernapasan. Keadaan ini menyebabkan bakteri Escherechia coli dan kuman mudah masuk.

Penyakit menular dalam waktu yang sangat singkat. Dalam jangka waktu 2-3 hari sebagian besar atau seluruh ayam dalam satu kandang menjadi sakit. Masa inkubasi 18-36 jam. IB merupakan penyakit yang paling cepat menular diantara penyakit unggas menular lainya. Penularan tidak terjadi melalui telur. Sumber penularan adalah ayamsakit yangmengeluarkan virus bersama lendir yang dibatukan atau lendir yang dikeluarkan dari mata/lubang hidung. Penularan terjadi secara langsung dimana ayam sehat menghirup udara yang mengandung partikel virus. Penularan juga dapat terjadi secara tidak langsung. yaitu jika virus yang mencemari petugas kandang, peraltan kandang, serangga, ayam liar/hewan lainya masuk ke dalam tubuh ayam sehat melalui saluran pencernaan atau pernapasan.

Pengendalian Penyakit
Pencegahan:
  1. Vaksinasi. Vaksin ulangan pada masa produksi dapat menggunakan vaksin aktif atau inaktif. Agar penentuan waktu vaksinasi lebih cepat sebaiknya dilakukan monitoring titer antibodi setiap bulan.
  2. Melakukan sanitasi kandang( kandang dibersihkan, dicuci dan disemprot dengan antisep), membatasi tamu, mencegah hewan liar dan hewan peliharaan lain masuk ke lingkungan kandang.
Pengobatan:
Belum ditemukan obat yang dapat menyembuhkan infectious bronchitis. Usaha yang dapat dilakukan pada ayam yang sudah terinfeksi adalah membuat kondisi badan ayam cepat membaik dan merangsang nafsu makanya dengan memberikan vitamin. Apabila yang terserang IB ayam muda (masa starter), dapat pula diberikan pemanas tambahan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar