Dengan hormat...
Perkenalkan saya **** berdomisili diKota ****. Melalui email ini saya ingin mendapatkan penjelasan tentang tata cara menjadi distributor telur RAS dari Blitar, untuk wilayah Serang dan sekitarnya. Semoga Bapak/Ibu dapat membantu saya untuk hal ini.
Demikian, terimaksih atas segala perhatiannya.
Hormat saya
****
Sering ada email yang masuk ke inbok saya dengan isi yang pada dasarnya sama dengan email diatas, Mohon maaf kalau saya kadang tidak sempat membalasnya. Jadi akan saya tulis saja di blog ini sehingga dapat mewakili untuk menjawab pertanyaan yang sama.
Mungkin bagi orang awam atau yang belum pernah menekuni bisnis telur Ras, telur negeri atau telur horn dengan melihat sekilas saja tentu merasa bahwa keuntungannya besar sekali. Memang bagi mereka yang sudah bertahun-tahun menekuni bisnis ini dan didaerahnya tidak ada peternakan ayam ras masih bisa mendapatkan untung yang lumayan besar. Tetapi untuk daerah dimana peternakan ayam petelur sudah mulai berkembang, pedagang hanya bisa mendapatkan keuntungan yang sedikit, biasanya sekitar 100-200 rupiah saja per kilo nya. Itupun kalau ada komplain susutnya timbangan atau ada telur yang pecah, maka keuntunganya pun jadi lebih kecil lagi. Kenapa demikian? karena para peternak lokal ini biasanya menjual ke pasar hanya selisih sedikit dari harga telur blitar masuk ke daerah tersebut.
Pedagang telur ras ini persainganya begitu ketat, apalagi untuk daerah kota besar, kadang distributor telur ini hanya mengambil untung 100 rupiah saja per kilonya. Belum lagi kalau harga telur turun bisa-bisa malah rugi yang didapat. Jadi saya hanya menyarankan jika anda ingin memulai untuk menjadi distributor telur ras, perlu dipertimbangkan masak-masak terlebih dahulu.
Wah, terus mau jualan apa mas? apa sudah jenuh pasar dalam bisnis telur ini?. Tidak juga, tetapi sebaiknya anda memulai dulu dengan bisnis telur butiran, misalnya telur kampung atau telur arab dan telur puyuh. Sekedar informasi saja, saat ini peternakan ayam arab dan puyuh petelur di blitar berkembang sangat pesat, hal ini karena tingginya permintaan terhadap 2 komoditi tersebut.
Kadang bisnis telur arab ini dipandang remeh, padahal disini tersimpan keuntungan yang besar. Bayangkan saja untuk penjualan dengan omset sekitar 1000 butir anda bisa mengambil untung sekitar 100.000 an, hanya dengan modal sekitar 1 jutaan. Sedangkan telur ras dengan mengambil keuntungan 100 rupiah anda harus menjual telur 1 ton untuk mendapatkan keuntungan 100.000 dengan modal sekitar 10 jutaan. Jadi untuk pemula, menurut saya lebih baik anda mulai berjualan telur kampung ini untuk mengenal pasar. Sehingga resiko anda tidak terlalu besar tetapi ada kemungkinan mendapatkan untung yang lumayan besar.
Apa mungkin jualan telur arab itu akan besar omsetnya? memang distributor telur kampung atau telur arab ini tidak seperti telur ras yang didepan rumahnya banyak sekali tumpukan peti atau tumpukan egg tray, mereka biasanya tersembunyi. Karena jalur penjualan telur kampung ini tidak sama seperti telur ras. Kalau anda jualan telur ras, tentu selalu akan berpikir untuk menguasai pasar atau merebut pasar. padahal sesuatu yang kita dapatkan dengan merebut itu tidak akan bisa bertahan lama, karena supplier lamanya tentu akan mengikuti harga yang anda berikan. Sehingga pada akhirnya yang akan anda dapatkan adalah minimnya keuntungan karena perang-perangan harga ini.
Jika anda ingin besar, bukan dengan merebut pasar atau menguasai pasar tetapi dengan menciptakan pasar. Seperti halnya dengan jualan telur arab ini, anda bisa coba menawarkan atau menitipkan telur ini ke toko-toko atau pasar-pasar masing -masing tempat sekitar 30 butir saja. Selanjutnya anda kan dapat mengetahui pasar atau tempat mana yang memiliki daya serap yang bagus. Kadang konsumen itu tidak membeli atau bertanya karena barang tersebut tidak ada, tetapi jika melihat barang tersebut ada, maka pasti ada saja yang mempunyai keinginan untuk membelinya.
Sekedar informasi saja, saya mempunyai teman dari jember yang menekuni penjualan telur arab ini, dulu yang pada awalnya hanya mampu menjual telur 30 butir per hari, karena ketekunanya dalam membentuk pasar, sekarang ini sudah memiliki omset sekitar 10.000 per hari. Dan tentu saja pasarnya susah sekali di kuasai orang lain karena para pelangganya ini omsetnya tidak besar tetapi banyak sekali. Seperti dibawah ini.
Menurut teman saya ini, pengecernya ini mempunyai omset sekitar 500 sampai 600 butir per hari, dan sekarang sudah memiliki para pengecer sekelas Mbah Nami ini sekitar 15-20 orang. Bagaimana mbah nami ini kok bisa memiliki omset segitu banyaknya per hari? Menurut teman saya itu, ternyata mbah nami ini tiap hari keliling kekantor-kantor dan sekolah-sekolah setelah jualan di pasar pagi harinya. Jadi sudah seperti punya jadwal rutin kemana dia harus menjual telurnya setiap hari. Karena dia telah membentuk para pengecer ini dari awal maka orang lain yang ingin merebutnya pun susah karena sudah seperti mempunyai keterikatan moral dengan teman saya ini. Semoga informasi ini dapat memberi sebuah inspirasi bagi para pemula untuk memulai bisnis dibidang perteluran ini.
---semoga bermanfaat---
Tidak ada komentar:
Posting Komentar