Rabu, 20 Januari 2010

Faktor Penghambat beternak ayam petelur

Tujuan sebuah usaha tentu saja untuk mendapatkan keuntungan yang optimal. Demikian juga dengan usaha ternak ayam petelur ini. Dunia bisnis merupakan dunia yang penuh persaingan, termasuk dunia usaha peternakan layer ini. Jadi sebelum kita menentukan akan menekuni sebuah jenis usaha sebaiknya kita harus berpikir masak-masak telebih dahulu. Pada dasarnya tidak ada sebuah kesuksesan itu yang bisa dicapai dengan mudah. Tentu membutuhkan waktu, tenaga, pikiran dan yang terpenting adalah ketekunan dan keuletan.

Kita lebih dulu harus memahami tentang faktor-faktor yang menjadi penghambat dalam mengembangkan usaha ini. Jangan hanya melihat sebuah kesuksesanya saja. Karena kalau dari awal usaha kita sudah membayangkan tentang enaknya saja, begitu ada kesulitan tentu semangat kita akan berkurang bahkan mungkin juga sudah tidak berminat lagi untuk meneruskan usaha ini. Menurut saya, dalam memutuskan suatu usaha itu, kita lebih dahulu memahami tentang kesulitan dan faktor-faktor yang menjadi penyebab sebuah kegagalan suatu usaha tersebut. Jadi kita sudah siap dengan kondisi terburuk yang akan terjadi nantinya.

Faktor-faktor penghambat usaha layer ini akan menyebabkan timbulnya permasalahan dan kendala yang memerlukan cara penanganan tersendiri. Ada beberapa macam permasalahan dan kendala yang akan timbul dan menghambat perkembangan usaha ternak layer ini, antara lain:
  1. Resiko Kematian. Bagaimanapun juga usaha yang berhubungan dengan makhluk hidup tentu saja mempunyai resiko kematian yang cukup besar. Adanya sedikit saja kesalahan dalam pemeliharaan, akan mengakibatkan terjadinya banyak kematian, penyusutan populasi dan penurunan kemampuan berproduksi. Sebagai contoh, biasanya peternak sedikit sembrono jika melihat ternaknya sehat, tidak melakukan program vaksinasi secara teratur hal seperti inilah yang sering terjadi pada peternak pemula. Pengetahuan tentang penyakit ayam juga wajib dimiliki oleh peternak, karena semakin awal mengetahui gejala penyakit kita bisa lebih cepat dalam memberikan pengobatan. Sehingga biaya yang dikeluarkan bisa lebih ditekan. Untuk mempelajari tentang penyakit ayam ini, anda bisa membeli buku yang banyak tersedia di toko-toko buku.
  2. Fluktuasi Harga Telur. walaupun dunia peternakan ayam petelur ini cukup memberikan kepada peternak karena peluang pasar telur tersebut sangat menjanjikan, tetapi peternak sering diguncang dengan ke tidakstabilan harga telur dipasaran. Terjadinya fluktuasi harga telur dipasaran ini sangat sulit untuk diambil tindakan antisipasinya. Walaupun kendala ini umumya bersifat sementara, tetapi terkadang juga bisa berlangsung dikurun waktu yang cukup lama seperti harga telur di tahun 2009 hingga awal 2010 ini yang cukup berat memuklul usaha peternakan layer ini, terutama peternak kecil dan peternaka pemula. Menurut saya antisipasi untuk mengurangi kerugian akibat fluktuasi harga ini hanya dengan menjaga stok pakan yang baik.
  3. Musim yang tidak menguntungkan. Untuk negara tropis seperti tempat kita ini sering terjadi musim-musim yang kurang menguntungkan bagi usaha ternak ayam, terutama pada tahun-tahun kering yang berurutan. Terjadinya tahun-tahun kering secara berurutan. Hal ini menyebabkan tertundanya musim panen tanaman pangan, khusunya jagung dan hasil ikutanya yang berupa katu. Akhirnya penyedian bahan baku pakan jagung yang merupakan bagianterbesar dari ransum, menjadi sangat kurang atau langka. Dan harga ransum pun ikut melambung tinggi. Jadi peternak akan menghadapi 2 faktor yang menghimpit usaha ternak ayamnya, yakni adanya kenaikan harga pakan dan terjadinya fluktuasi atau merosotnya harga telur.
Itulah faktor-faktor yang menjadi penghambat utama dalam usaha peternakan ayam petelur, apakah anda siap mengahadapi hal-hal tersebut?. Yang jelas tidak ada tidak ada suatu permasalahan yang tidak bisa terselesaikan. Semua butuh waktu, tenaga, pikiran dan kesabaran.



Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar