Pemeliharaan ayam kampung dapat dilakukan secara intensif maupun ekstensif. Pemeliharaan secara ekstensif adalah dengan cara ayam dilepas dan dibiarkan mencari makan sendiri. Pemelihraan ini mempunyai tingkat produksi yang rendah.
Sementara pemeliharaan secara intensif yaitu dengan cara mengandangkan ayam. Kebutuhan ayam seperti pakan dan minum harus disediakan. Hasilnya menunjukan angka peningkatan produksi. Pada pemeliharaan secara tradisional, produksi telur rata-rata 30-40 butir per tahun. Sementara dengan pemeliharaan intensif dapat meningkat menjadi 163 butir per 200 hari.
Pada pemelihraan secara intensif, pemberian pakan dapat dilakukan seperti pada ayam ras petelur. Namun, karena kemampuan produksi ayam kampung terbatas, tidak seperti ayam ras petelur, pemberian pakanya bisa dicampur sendiri. Bahan pakan yang digunkan antara lain jagung giling, bekatul dan konsentrat jadi.
Konsumsi pakan ayam kampung dewasa
Sementara pemeliharaan secara intensif yaitu dengan cara mengandangkan ayam. Kebutuhan ayam seperti pakan dan minum harus disediakan. Hasilnya menunjukan angka peningkatan produksi. Pada pemeliharaan secara tradisional, produksi telur rata-rata 30-40 butir per tahun. Sementara dengan pemeliharaan intensif dapat meningkat menjadi 163 butir per 200 hari.
Pada pemelihraan secara intensif, pemberian pakan dapat dilakukan seperti pada ayam ras petelur. Namun, karena kemampuan produksi ayam kampung terbatas, tidak seperti ayam ras petelur, pemberian pakanya bisa dicampur sendiri. Bahan pakan yang digunkan antara lain jagung giling, bekatul dan konsentrat jadi.
Konsumsi pakan ayam kampung dewasa
Kelompok Umur | Konsumsi pakan (gram/ekor/hari) |
Minggu ke 1-3 | 30 |
Minggu ke 3-6 | 60 |
Minggu ke 6- menjelang bertelur | 80 |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar